BANDA ACEH-LintasGAYO.co : Meski di bawah pengawalan dan pengamanan TP4D Kejaksaan Tinggi (Kejati) Aceh, pengerjaan proyek pembangunan saluran drainase sepanjang lebih kurang 1,500 kilometer yang dikerjakan kontraktor pelaksana PT Takabeya Perkasa Group dilaporkan bermasalah.
Proyek anggaran APBA 2018 senilai Rp 4,2 Milyar ini diduga tidak dikerjakan sesuai spek. Hal ini sebagaimana dikeluhkan oleh beberapa masyarakat pada Sabtu,(3/11/2018).
Masyarakat menyampaikan informasi kepada pewarta media ini bahwa terjadi kejanggalan dalam pembangunan saluran drainase antar gampong dalam wilayah Kecamatan Kuala.
Kejanggalan yang ditemukan masyarakat diantara kontraktor pelaksana dalam melakukan pengecoran sisi kira dan kanan saluran tidak menghancur pondasi bangunan awal drainase.
Kontrak pelaksana langsung menambahkan pondasi di atas tembok pembangunan dasar drainase awal dengan cara memasang cetak bangunan kemudian di atasnya ditambal pakai semen baru.
Jika dilihat secara sekilas nampak saluran tersebut seolah-olah saluran yang dibuat baru.
“Bangunan baru langsung disemen di atas tembok dasar,” kata masyarakat setempat yang enggan disebutnamanya.
Untuk membukti perkataan masyarakat tersebut, media ini mengamati langsung ke lokasi pembangunan saluran drainase tersebut. Amatan media ini di lokasi, sejumlah titik tidak dilakukan perusakan bangunan drainase awal. Kontraktor pelaksana langsung memasang cetak diatas bangunan awal kemudian ditampal menggunakan semen yang baru.
Pengawas pelaksana PT Takabeya Perkasa Group Royan Suheymi, yang di temui di lokasi menjelaskan bahwa kontraktor pelaksana sudah melakukan pembongkaran terlebih dahulu terhadap bangunan dasar drainase.
“Kita sudah lakukan pembongkaran, dan dipasang batu kural,” kata Royan Suheymi.
Menurut Royan, beberapa titik tidak dilakukan pembongkaran bangunan dasar, karena dikhawatirkan pembongkaran akan menyebabkan tanah akan longsor dan mengakibatkan kerukasan jalan.
“Tetapi bangunan dasarnya tetap juga kita bongkar. Cuma kita pakai cara lain dengan cara membangun pondasi awal. Baru kemudian kita masukan batu, kita cor lagi,” jelas Royan Suheymi. [Fajri Bugak]