Catatan : Eliyana*
Masjid merupakan tempat suci umat Islam. Masjid digunakan untuk melaksanakan ibadah seperti shalat berjamaah, ceramah keislaman dan kegiatan yang bersifat keislamian lainnya. Setiap masjid mempunyai ciri khas dan keunikan masing-masing.
Masjid pada hakikatnya merupakan tempat pemersatu umat. Apalagi di bulan Ramadhan yang suci nan berkah, masjid menjadi tempat yang paling banyak dikunjungi untuk mendekatkan diri kepada Allah. Banyak kaum muslimin melaksanakan shalat tarawih berjamaah serta melaksanakan i’tikaf di masjid. Mengingat sejarah Islam, ketika Rasulullah mendirikan masjid yang pertama yaitu Masjid Quba pada tahun pertama Hijrah atau sekitar 622 M. Masjid Quba didirikan atas dasar takwa. Semenjak saat itulah banyak masjid yang didirikan umat Islam dimuka bumi ini.
Salah satunya adalah Masjid Al-Mashun yang dibangun oleh Sultan Deli Maimun Ar-Rasyid Perkasa Alamsyah pada tahun 1906 M dan pertama kali digunakan pada tahun 1909 M yang didisain menggunakan arsitek Belanda ditambah ornamen Medan yang berbentuk ukiran orang duduk tahiyat akhir, meskipun bukan kaligrafi tetapi ornament ini memiliki makna tersendiri bagi orang Medan.
Sisi timur Masjid Raya Al Mashun menghadap ke Jalan Sisingamangaraja sedangkan sisi utaranya menghadap ke Jalan Masjid Raya. Sisi Barat masjid terdapat kuburan-kuburan keluarga kesultanan Deli Serdang. Terdapat juga kuburan Sultan Makasar dan Sultan Riau.
Salah seorang petugas Masjid Raya Al-Mashun, Mustafa Cahaya, yang sudah bekerja semenjak tahun 2005 menjelaskan bahwa masjid ini murni didirikan untuk tujuan ibadah, Sultan Deli membangun masjid di tengah kota berdampingan dengan istananya yaitu kerajaan Deli atau Istana Maimun.
Mustafa juga menjelaskan Masjid Raya Medan ini sama seperti Masjid Nabawi ada tiga ruangan utama serta terdiri dari 8 unsur mata angin. Sehingga angin mudah masuk dari segala penjuru. Meski kini sudah ada AC dan diberikan kaca di pintu masjid.
Imam Masjid yang terkenal adalah Tengku Raja Muda Usman Dinikan sebagai keturunan kesultanan yang bertugas menjaga masjid sampai akhir hayat sedangkan imam lainnya adalah Ustad Alimudin,Ustad Zani Afis, Ustad Ridwan dan ustad lainnya.
Selama Ramadhan, masjid yang dikenal dengan Masjid Deli ini juga menyiapkan buka bersama gratis bagi pengunjung dan jamaah masjid. Menu yang disediakan oleh panitia berupa minuman dingin juga berbagai menu buka puasa, seperti jajanan gorengan, kolak dan lain-lain. Selain panitia, banyak masyarakat yang menyumbangkan takjil untuk berbuka puasa.
Tepat disamping masjid diadakan acara Ramadan Fair XVII 2018 yang diselenggarakan oleh pemerintah kota Medan. Ada berbagai kegiatan yang dilaksanakan salah satunya panggung Ramadhan yang diisi dengan lagu-lagu keislaman yang dimulai sesudah shalat tarawih, selain itu berbagai dagangan berbuka puasa juga aneka pakaian juga turut diperjual belikan di sana.
*Penulis adalah alumni UIN Ar-RAniry juga guru di Insan Qur’ani