SUBULUSSALAM – LintasGayo.co: Masyarakat Aceh, khususnya masyarakat Subulussalam secara prinsip sudah menjalankan toleransi dengan baik, dan sosialisasi empat pilar yang dilaksanakan oleh 696 anggota MPR-RI itu sebenarnya hanya penegas saja.
Hal itu disampaikan Anggota DPR-MPR-RI Muslim Ayub pada acara Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan mengapresiasi peserta yang mengkritisi soal toleransi di Aceh yang digelar Senin, 12 Maret 2018, di Hotel Khairulsyah Subulussalam. “Orang Subulussalam sudah toleran, sudah saling menghargai dan menghormati sesama tanpa memandang suku, agama, ras, dan antargolongan,” kata Muslim Ayub.
Muslim Ayub mengapresiasi peserta yang hadir dalam acara tersebut karena pemahaman dan penerapan nilai-nilai luhur dalam Pancasila oleh peserta sudah tidak perlu diragukan lagi.
Pada dialog langsung Antara peserta dengan Muslim Ayub terangkum hasil diskusi yang mengemuka adalah lunturnya nilai-nilai luhur kebangsaan di masyarakat seperti saling hujat dan ujaran SARA seperti di Jakarta.
“Orang Aceh yang berama mayoritas Islam, sejak dulu tidak bertindak culas kepada golongan minoritas. Orang Aceh ini fair, yang benar dibilang benar, yang salah ya dibilang salah. Jadi tanpa banyak kata, Pancasila sudah diimplemetasikan dalam kehidupan sehari-hari orang Aceh. Dengan demikian, Aceh sudah cukup Pancasilais,” ujar Muslim Ayub, anggota MPR RI dari Fraksi PAN.
Hadir pada acara tersebut Ketua Panitia Pengawas Pemilihan Kota Subulussalam, Asmiadi Ujung, Kasat Intelkam Polres Singkil, AKP Zulkarnaen, Tokoh masyarakat, dan kalangan muda.[]