TAKENGON – LintasGAYO.co : Pengurus Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Komisariat Aceh Tengah datangi kantor DPRK Aceh Tengah pada Kamis, 15 Februari 2018 dalam rangka audiensi terkait penyampaian program KAMMI dan kekhawatirannya terhadap penerapan budaya Gayo juga penegakan syari’at Islam di Aceh Tengah.
“Kami meminta kepada DPRK Aceh Tengah agar membuat aturan baku terkait pelaksanaan pacuan kuda di Gayo yang sesuai dengan syari’at Islam dan adat serta budaya Gayo,” kata Ketua KAMMI Aceh Tengah, Mukhlisin.
Selain itu, kata Mukhlis lagi, pengetahuan terkait adat dan budaya Gayo di kalangan anak muda juga harus ditingkatkan untuk mempertahankan identitas Gayo. Untuk itu, KAMMI Gayo mengajak DPRK untuk berpartisipasi pada kegiatan semarak Musda KAMMI Gayo yang akan dilaksanakan pada 28 Februari s.d 4 Maret 2018.
Menanggapi hal tersebut, Ketua DPRK Aceh Tengah, Ansaruddin Syarifuddin Naldin mengatakan akan berupaya untuk memenuhi permintaan pengurus KAMMI.
“Semoga kegiatan Musdanya dapat berjalan sebagaimana mestinya,” ucap Naldin.
Selain Ketua DPRK Aceh Tengah, Tiga Bupati Daerah Gayo, diantaranya Bupati Aceh Tengah, Bener Meriah, dan Gayo Lues direncakan akan menjadi pembicara pada talkshow kedaerahan dengan tema Revitalisasi Peran Pemuda Gayo dalam Mempertahankan Adat dan Budaya Gayo serta Meningkatkan Pariwisata untuk Optimalisasi Perekonomian Daerah. Para Tokoh Gayo Ibnu Hajar Lut Tawar, Jusen Shaleh, Dr. Joni MN, Yusradi Usman Al Gayoni dan beberapa pemateri lain juga dipastikan akan mengisi acara pada Musda KAMMI. [Diana seprika/ZR]
