Kasrin Raup Rp 7 Juta per Bulan dari Getah Pinus Gayo Lues

oleh
Kasrin (Foto: Ist)
Kasrin (Foto: Ist)

BLANGKEJEREN-LintasGAYO.co: Seorang warga Dusun Aih Sejuk, Desa Penggalangan yakni Kasrin yang aktif menderes getah pinus mengaku selama ini memperoleh keuntungan hingga Rp. 7 juta setiap bulannya. Hal tersebut Ia sampaikan saat menghadiri pelatihan dan praktek menderes yang digelar oleh Javlec Gayo Lues kepada masyarakat Desa Sentang dan Bustanussalam pada Rabu (27/12) kemarin.

“Saya dan keluarga sudah hampir 1 tahun ini akrif menderes getah pinus. Lahan saya hanya seluas 2 hektar namun Alhamdulillah saya bisa mendapatkan penghasilan Rp. 7 juta perbulannya bahkan lebih. Tergantung frekwensi saya menderesnya,” terang Kasrin kepada puluhan peserta.

Kasrin mengaku puas dengan kegiatan menderes yang Ia lakukan, salah satunya karena Ia tidak membutuhkan modal untuk melakukan usahanya.

Sebelumnya Kasrin mengaku dirinya diajak oleh seorang temannya untuk ikut mendaftar menjadi penderes ke PT Kencana Hijau Bina Lestari (KHBL).

“Setelah mendaftar ke PT KHBL, saya diberikan sejumlah alat dan kebutuhan untuk menderes. Jadi, modal saya selama ini saat menderes hanya kebutuhan makan pribadi saja,” aku Kasrin.

Ditanya mengenai isu pohon pinus yang dideres akan mati, Kasrin menepis dengan tegas. Menurutnya, jika cara proses menderes sesuai dengan aturan yang sudah ditetapkan KPH wilayah V dan PT KHBL, pohon pinus tidak mungkin mati. Buktinya saya sudha setahun ini menderes tapi tidak ada masalah kok,” tegas Kasrin.

Lanjutnya, selama ini PT KHBL membayar getah pinusnya sebesar Rp. 5.200 per kilogramnya, ditambah fee untuk pemilik lahan Rp. 300 per kilogram dan fee untuk pendapatan kampung sebesar Rp. 100 rupiah per kilogramnya,”Jadi saya sebagai pemilik lahan dan penderes akan dibayar sebesar Rp. 5.500 per kilogramnya,” rinci Kasrin.

Kasrin menambahkan, Ia juga tidak perlu khawatir mengenai modal transportasi hasil panen getahnya, sebab PT KHBL akan langsung menjemput getahnya ke lokasi penderesan.

Dalam kesempatan itu Kasrin berharap, semoga kedepan lebih banyak lagi masyarakat Gayo Lues yang mencoba untuk ikut menderes.

“Saya sudah membuktikannya, saya berharap teman-teman bisa ikut menderes. Tidak ada salahnya kan? Terlebih prospeknya cukup menjanjikan. Alhamdulillah sekarang saya bisa mewujudkan cita-cita saya untuk menyekolahkan anak saya di sekolah penghafal Al Qur’an di Bogor,” ungkap Kasrin.

Sementara itu di tempat yang sama, Perwakilan PT KHBL yakni Riduan yang turut hadir dalam acara tersebut menjelaskan, bagi masyarakat yang berminat bisa langsung mendaftar cukup membawa KTP.

“Kita hanya akan membeli getah pinus dari penderes yang sudah terdaftar di perusahaan. Langkah ini dilakukan untuk menghidari hal-hal yang tidak diinginkan atau getah pinus yang tidak jelas kepemilikannya,” jelas Riduan.

Riduan menambahkan, saat ini PT KHBL masih kekurangan penderes, akhirnya mau tidak mau pihaknya harus menerima penderes yang berasal dari luar Gayo Lues hingga 456 orang.

“Kalau masyarakat sendiri bisa menderes pohon pinus di lahannya, PT KHBL juga tidak perlu lagi mencari tenaga dari luar. Selain membantu peningkatan ekonomi daerah, pohon pinus kita juga semakin terjaga karena dideres oleh masyarakat lokal,” terang Riduan.

Riduan mengungkapkan, sebanyak 70 persen wilayah Kabuaten Gayo Lues ditumbuhi pohon pinus yang sudah diakui kualitasnya oleh dunia.

“Kita harus bersyukur, Allah SWT memberi banyak kekayaan di Negeri Seribu Bukit. Kita harus mampu memanfaatkan dan menjaganya, jangan sampai kita sebagai pemilik malah menjadi pononton saja,” tutup Riduan.

(Supri Ariu)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.