Saat Rombongan Kanwil Kemenag Aceh Berwisata Arung Jeram di Weh Peusangan

oleh

Wisata arung jeram di Kota Takengon, Aceh Tengah mulai dilirik oleh wisatawan luar daerah. Sejak dilaunching beberapa pekan lalu oleh Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Aceh Tengah di Sungai Peusangan tepatnya di kawasan Lukup Badak, Pegasing, Aceh Tengah, tampak antusias masyarakat ingin mencoba olahraga wisata ini.

Salah satunya adakah rombongan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh yang dikomandoi sang Kakanwil, Drs. H. Daud Pakeh. Rabu 22 November 2017 sore, rombongan tiba di tepian sungai Peusangan.

Kehadiran Ayah (begitu biasa Daud Pakeh disapa) bersama beberapa anggota orang staf di jajaran Kanwil Kemenag Aceh itu, langsung disambut ketua FAJI Aceh Tengah, Khalisuddin.

Kepada Ayah dan rombongan, Khalis berujar bahwa rombongan Kanwil merupakan wisatawan pertama yang mencoba mengarung weh Peusangan yang datang dari luar Aceh Tengah.

“Ayah dan rombongan merupakan yang pertama yang mencoba mengarungi sungai Peusangan ini dari luar daerah. Sejak di launching dua pekan lalu, masih wisatawan lokal (Aceh Tengah dan Bener Meriah) yang menaiki perahu karet ini,” sebut Khalis.

Khalis pun mendaulat, Daud Pakeh menjadi duta rafting (arung jeram) Peusangan Takengon. “Dalam daftar tamu, pak Daud Pakeh beserta rombongan adalah wisatawan pertama dari luar daerah, terimakasih pak Kanwil. Kami mendaulat bapak sebagai duta wisata rafting ,” ucapnya.

Sementara itu, Ayah dan rombongan sangat menikmati suasana saat mengarung sambil duduk dan mendayung perahu karet yang dikemudikan oleh seorang skipper handal atlet FAJI Aceh Tengah.

Ditengah perjalanan, Ayah menyebutkan bahwa track yang dipilih mengarungi sungai Peusangan dari Lukup Badak, Pegasing menuju Lenga, Kecamatan Bies, Aceh Tengah memang cocok bagi pengarung pemula.

“Tracknya cocok untuk pengarung pemula, terlebih bagi keluarga yang ingin mencoba wahana ini. Tidak terlalu berbahaya, terlebih safety yang disiapkan juga cukup standar,” kata Daud Pakeh kepada LintasGAYO.co yang berada satu perahu bersama sosok guru dan peramah itu.

Ia pun berkeyakinan, bahwa wisata rafting di Peusangan akan menjadi daya tarik bagi wisatawan dari luar daerah dan lokal. Terlebih tarif yang dipatok juga tidak terlalu mahal. “Tarifnya sangat terjangkau, jika di daerah lain, tarifnya tinggi, namun tetap saja banyak peminat. Apalagi ini murah meriah, dapat diyakini peminatnya akan meledak,” kata Daud Pakeh yang pada kesempatan itu mencoba menjajal Peusangan sebanyak dua kali.

Disamping itu, terlihat Ayah juga memberikan masukan-masukan positif kepada FAJI Aceh Tengah untuk terus pembenahan ke arah yang lebih baik.

Pada kesempatan itu, Daud Pakeh pun mengatakan akan hadir kembali mengarungi Weh Peusangan pada pertengah Desember 2017 mendatang.

[Darmawan Masri]

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.