
BLANGKEJEREN-LintasGAYO.co: Pengguna akun facebook asal Gayo Lues bernama Has Bullah baru-baru ini, Selasa (24/10) siang menyampaikan usulannya kepada Direktur Umum RSUD Gayo Lues, dr. Mutia melalui dinding akunnya.
Has Bullah mengusulkan agar Dirut dr. Mutia menempatkan satu atau dua orang ustaz di rumah sakit daerah berjuluk Negeri Seribu Bukit tersebut untuk menjadi konseling Agama Islam bagi para pasien.
Postingan Has Bullah mendapat tanggapan positif dari sejumlah pengguna akun lainnya. Seperti akun Mirna Sabil misalnya, ia menulis dukungan secara singkat “Keren cik usulan nya.”
Selain itu, ada juga pemilik akun Yusuf Sehumur yang menulis “Aminn..semoga bisa terwujud ..usulan yg sangat bagus kail Has Bullah,”.
Sementara itu, pengguna akun Mitha Gayo menulis,”Betul sgt dan setuju sangat dengan usulan ini.mmg sgt perlu dan wajib adanya ustadz disetiap rumah sakit khususnya di gayo lues dan umumnya di insonesia.”
Tidak lama Has Bullah mempublish postingannya, dr. Mutia melalui akunnya Mutia Fitri Tia turut menjawab usulan tersebut. dr. Mutia mengucapkan terimakasih dan mengaku akan berusaha mewujudkannya.
“Baik pak insyaAllah.. krn hal tsb sdh pernah kami diskusikan. Dan mdh2n akan kami usahakan nntnya kedepan termasuk pelayanan bernuansa islami,” komentar dr. Mutia.
Berikut isi postingan Hab Bullah yang berisikan usulan tentang pelayan RSUD Gayo Lues dalam rangka mewujudkan visi dan misi Bupati H. Muhammad Amru dan Wakil Bupati H. Said Sani mengenai Pelaksanaan Syari’at Islam di Gayo Lues.
Untuk Direktur RSUD Gayo Lues
Cc. Mutia Fitri Tia
Untuk menyahuti Visi dan Misi Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Gayo Lues dalam rangka pelaksanaan Syariat Islam secara kaffah di Negeri Seribu Bukit ini, untuk RSUD Gayo Lues saya punya usul agar berkenan kiranya Direktur RSUD Gayo Lues maupun Dinas dan Instansi terkait menyampaikan kepada Kepala Daerah agar sudi kiranya menempatkan 1 atau 2 orang Ustadz yang standby berada di RSUD Gayo Lues untuk:
1. Memberikan sugesti, motivasi dan semangat kepada para pasien dengan cara mendo’akan pasien yang sakit agar Allah berkenan memberikan kesembuhan.
Sebagai bahan perbandingan. Bila kita pernah berkunjung ke RSU Non Muslim, semisal RSU Elisabeth Medan Sumatera Utara, disana mereka menyediakan Fastur yang setiap pagi masuk ke seluruh kamar pasien untuk memberikan sugesti, motivasi dan memberikan semangat dengan cara mendo’akan pasien, agar kiranya Tuhan Yang Maha Esa berkenan memberikan kesembuhan kepada pasien yang sakit.
Bila mereka non muslim mampu melakukan itu, kenapa kita tidak?
2. Mengazankan atau mengiqamahkan bayi yang baru lahir.
Untuk kondisi saat ini, kita sangat khawatir karena tidak setiap orang tua mampu mengazankan atau mengiqamahkan ke telinga anaknya yang baru lahir.
Tugas ini sangat penting karena memperkenalkan panggilan azan kepada si bayi sebelum dia diperdengarkan dengan hal-hal yang lain. Ibarat kaset kosong, hal yang pertama terekam di telinganya adalah panggilan suara azan. Azan ini juga bermanfaat untuk mengusir jin yang akan mengganggu si bayi. Jin akan lari tunggang langgang di saat mendengarkan suara azan.
3. Menuntun pasien mengucapkan kalimat “Laa ilaaha illallaah” di saat menghembuskan nafas terakhir, sehingga pasien meninggal dalam keadaan khusnul khatimah.
Melaksanakan fardhu kifayah (memandikan, mengkafani dan menshalatkan) bagi pasien meninggal yang tidak memiliki keluarga.
Kita sangat berharap bila hal ini dapat terwujud, keluarga pasien sangat berterimakasih kepada Direktur RSUD Gayo Lues dan Pemerintah Daerah Kabupaten Gayo Lues karena telah memberikan fasilitas yang lebih dari RSU yang lainnya. Tentu mereka sangat merasa senang dan bahagia.
Mereka akan selalu berdo’a kepada Allah swt, agar kiranya pemimpin Negeri Seribu Bukit ini diberikan kemudahan dan kekuatan dalam memajukan Negeri Seribu Bukit ini dan senantiasa dalam lindungan Allah swt. Aaamiin.
Semoga. [Supri Ariu]