BLANGKEJEREN-LintasGAYO.co: Sejumlah mahasiswa asal Gayo Lues dari berbagai daerah bersama pemuda setempat hari ini, Selasa (18/7) pagi di depan Pendopo Lama menggelar aksi penolakan Pagelaran Tari Saman Massal 10001 Penari yang direncanakan akan digelar pada 13 Agustus 2017 mendatang.
Aliansi Mahasiswa dan Pemuda Gayo Lues yang mengatasnamakan diri Gerakan Rakyat Menggugat (GERAM) tersebut dihadiri puluhan massa melakukan orasi penolakan, membentang spanduk serta membagi brosur-brosur kepada warga setempat berisikan penolakan pegalaran Saman 10001 yang mereka nilai hanya sebagai pemborosan.
Dalam press realisnya, GERAM meminta Pemerintah Gayo Lues harusnya lebih memperhatikan kondisi pendidikan, kesehatan dan ekonomi masyarakat daripada mengucurkan dana milyaran untuk pagelaran Saman 10001.
GERAM menjelaskan, dana yang dikucurkan untuk Saman 10001 mencapai 10,8 Milyar yang bersumber dari dana desa, APBK dan APBN.
“Gayo Lues butuh perhatian untuk meningkatkan mutu perekonomian, pendidikan dan kesehatan. Kenapa harus melaksanakan Saman Massal dengan anggaran yang besar,” teriak salah satu peserta aksi dalam orasinya.
Sementara itu, peserta aksi menganggap penjelasan Bupati Gayo Lues, H. Ibnu Hasim yang turun langsung memberikan jawaban kepada peserta aksi dinilai tidak memiliki titik temu. Peserta aksi mengaku belum puas dengan jawaban Bupati dan akan tetap melanjutkan aksi.
Peserta aksi akan melanjutkan aksi di halaman Gedung DPRK Gayo Lues untuk menyampaikan tuntutannya dan dilanjutkan mereka akan melakukan orasi ke Kantor Bupati Gayo Lues.
Dalam pres realisnya, GERAM merumuskan tuntuttan untuk Pemerintah Gayo Lues dengan singkatan Tugu Rakyat Galus (Tujuh Gugatan Rakyat Gayo Lues) yakni diantaranya:
1. Mendesak Pemkab Gayo Lues untuk menggagalkan Pagelaran Saman 10001 menggunakan anggaran APBK.
2. Mendesak DPRK untuk menyikapi penolakan masyarakat Gayo Lues agar dapat mempertimbangkan bersama Bupati Gayo Lues untuk menunda atau menggagalkan acara Saman 10001.
3. Mendesak Pemkab untuk memenuhi kebutuhan pokok masyarakat Gayo Lues khususnya dalam hal kesehatan dan pendidikan.
4. Mendesak Pemkab untuk melimpahkan dana 10,8 M untuk program penuntasan kemiskinan
5. Mendesak Pemkab untuk menjalankan keterbukaan informasi publik dengan mengaktifkan semua akses website Pemkab setempat.
6. Mendesak semua Pengulu untuk menjalankan mandat Kemendesa untuk transfaransi anggaran desa dengan membuat papan informasi dan baliho.
7. Menuntuk BPK, Kejaksaan dan KPK untuk mengaudit anggaran dana desa dan APBK Gayo Lues. [GM]