Subulussalam-LintasGayo.co: Anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR RI) H. Muslim Ayub, S.H., M.M. mengatakan sikap toleransi, tenggang rasa, saling menghargai dan tolong menolong perlu terus dilakukan guna melawan situasi bangsa terkini yang krisis toleransi, minim tenggang rasa, saling menghujat dan individualis.
“Coba lihat di media sosial kita, yang ada saling caci, saling maki, saling menghujat satu sama lain. Hanya karena beda kelompok”. Kata Muslim Ayub saat menggelar sosialisasi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhinneka Tunggal Ika Sabtu, 17 Juni 2017, di Kantor DPD PAN Kota Subulussalam.
Kata polisi PAN tersebiut, Mkejadian seperti itu tidak boleh dibiarkan terus berlangsung dan harus dicegah dengan kegiatan-kegiatan positif.
“Tidak boleh hal buruk seperti ini terus-terusan didiamkan. Bisa semakin parah rasa persatuan, kesatuan dan kebhinnekaan tunggal ika kita”. Seharusnya di bulan lahirnya Pancasila, di bulan yang mulia itu, ujaran-ujaran kebencian bisa diredam. Syukur-syukur ke depannya tidak ada lagi” ujar Muslim.
Pada dialog tersebut Muslim Ayub juga menyampaikan tanggapannya soal Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Katanya, UKP-PIP bagus dan sinergis dengan MPR.
“Pemerintah memang harus punya terobosan untuk membumikan lagi Pancasila sesuai dengan kondisi kekinian bangsa” Ujar Muslim.
UKP-PIP merupakan Lembaga bentukan Presiden yang bertugas mengoordinasikan, mengendalikan, dan membenahi pengajaran Pancasila di sekolah-sekolah dengan membantu merumuskan bahan ajar, sistem pengajaran, dan metodologi pembelajaran Pancasila. Tidak hanya itu, UKP-PIP juga akan merangkul komunitas-komunitas masyarakat untuk menumbuhkan nilai-nilai Pancasila.[]