Banda Aceh-LintasGayo.co: Seorang ibu harus sering mencium dan memeluk anaknya, supaya anak dapat berinteraksi langsung secara fisik. Jangan sampai akibat kurang mendapat pelukan ibu, anak akan mencari pelukan kepada orang lain.
“Interaksi fisik penting, karena bila tidak dilakukan akan dimanfaatkan oleh orang lain yang bisa saja peluang kelompok penyebar radikalisme,” kata Aktivis HAM Soraya Kamaruzzaman saat menyampaikan materi pada acara Perempuan Pelopor Perdamaian dari lintas agama yang dihelat Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkerja sama dengan FKPT Aceh di Aula Hotel Mekkah, Lampriet, Banda Aceh, Kamis, 8 Juni 2017.
Kata Soraya, radikalisme harus dilawan karena pengaruhnya bisa cepat masuk ke rumah-rumah kita.
“Beri pemahaman pada anak apabila bunuh diri itu masuk surga itu adalah pemahaman salah. Mana mungkin bunuh diri itu masuk surga.” ujarnya.
Soraya juga meminta dalam pencegahan radikalisme agar perempuan mengurangi energi negatif, seperti percaya pada berita bohong di media sosial dan mengawasi anak dalam menggunakan medsos, karena “rayuan” via medsos sangat mudah.
“Kita hari mengkawal anak-anak kita jangan sampai mendapat kata-kata manis dari orang tidak dia kenal, karena cara itu biasanya dilakukan oleh kelompok penyebar radikal dan terorisme. Banyak anak yang diduga bersikap baik, lantas menghilang, rupanya sudah bergabung dengan teroris,” jelas Soraya.(js)