TAKENGON-LintasGAYO.co : Protes terhadap tim penyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) tahun 2018-2022 bentukan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Aceh terpilih, Irwandi Yusuf dan Nova Iriansyah terus mengalir pasca beredar di media.
“Pembentukan tim RPJM tersebut sangat melukai hati masyarakat Gayo khususnya dan umumnya masyarakat wilayah tengah Aceh, hal ini diakibatkan karena dari sekian banyak anggota tim tersebut, tidak ada keterwakilan tokoh cendikia dataran tinggi Gayo maupun wilayah tengah Aceh,” ungkap tokoh muda Aramiko Aritonang, Selasa 6 Juni 2017.
Menjadi pemimpin adil, menurut Aramiko tidak akan berjalan sebagaimana dijanjikan Irwandi-Nova sebelum Pilkada 2017.
“Bagaimana mungkin tim RPJM akan mengkaji program untuk wilayah dataran tinggi Gayo bila tak seorangpun cendikia yang memahami persoalan tidak dilibatkan,” ujar Aramiko.
Jika susunan tim tersebut sudah final, Aramiko menilai Irwandi tidak cermat, dan bertindak mengurangi kepercayaan publik terhadap kepemimpinannya kedepan.
“Semoga Irwandi menanggapi keluhan dan aspirasi masayarakat wilayah tengah Aceh ini agar pembangunan bisa diawali dengan baik, seimbang dan merata,” ujar Aramiko.
Dia menyebut sejumlah tokoh yang dinilai layak membantu Irwandi-Nova semisal Yusra Habib Abdul Ghani, Al Yasa Abubakar, Al Yusa Abubakar, Abu Bakar Karim, Wiratmadinata, Alfiansyah Yulianur, Al Misry, M. Din, Darmawan, dr. Munadi, Ridwan Abdul Muthalib, Amdy Hamdani dan lain-lain. [Kh]
