Daging Meugang Mahal, Eksekutif dan Legislatif Dinilai Gagal

oleh

BIREUEN-LintasGAYO.co : Penjualan daging hari meugang seperti kota Bireuen dan sekitarnya termasuk di Matang Glp Dua, Gandapura rata-rata dijual Rp.170-160 ribu/Kg.

Padahal, Gubernur Aceh Zaini Abdullah maupun anggota DPD RI Sudirman alias haji Uma melarang pedagang untuk menjual harga daging meugang tidak lebih dari Rp.130 ribu/kg.

Tak digubrisnya instruksi Gubernur maupun perkataan anggota DPD RI oleh para pedagang daging di hari Meugang. Ketua Komite Persiapan Pemekaran Kabupaten Aceh Peusangan Raya (KPPKAPR) Evendi M.Pd angkat bicara.

Katanya, seharusnya pemerintah bukan hanya mengintruksinya agar harga daging meugang tidak dijual mahal tetapi pemerintah juga harus memberikan subsidi daging kepada masyarakat pada saat-saat hari Meugang seperti ini.

Kehadiran Pemerintah harus mempunyai manfaat bagi rakyat disaat hari-hari seperti ini. Jika situasi terus begini, kami menilai pemerintah tidak berpihak kepada rakyat. Dan kami dari  KecamatanmPeusangan jika Pemkab Bireuen tak mampu mengatasi persoalan klasik seperti ini siap pisah dari Kabupaten Bireuen.

“Warna-warni partai politik yang menguasai Parlemen, tak mampu memberikan manfaat bagi masyarakat, disaat hari-hari sakral seperti ini, padahal lewat advokasi anggaran. Legislatif bisa mendesak Eksekutif untuk mengalokasikan dana subsidi pembelian daging meugang, dengan persetujuan bersama,” kata Evendi Kapa, Jumat,(26/5/2017), kepada media ini saat ditemui di Matang Glp Dua.

Sehingga dengan tersedianya subsidi daging di hari Meugang, masyarakat yang ada di desa-desa masyarakat saat membeli daging tidak semahal seperti ini.

Akademisi Umuslim (Universitas Al-Muslim), Peusangan Bireuen ini juga mengharapkan kepada pendangan daging di hari Meugang agar mengedepankan naluri kasih sayang sesama, dihari-hari biasa harga daging kenapa bisa dijual murah kenapa dihari meugang harga daging dijual dengan harga mahal. Padahal yang membelinya masyarakat Aceh juga.

Sementara itu, beberapa pendangan daging meugang yang ditanya media ini mengatakan mahalnya harga penjualan daging ini ada yang disebabkan karena harga lembu mahal, tetapi ada juga ini mengambil kesempatan dihari-hari seperti ini. Pihak pedagang mengakui mereka sudah sepakat untuk menjual harga daging Rp. 170-160 ribu/kg.

“Jika harga daging laku keras harga jual tidak turun, baru kemudian harganya turun sore hari. Itupun kalau Meugang Puasa turun sekitarm30-20 dari harga penjualan,”kata Abdullah pedagang daging di Matang Glp Dua. (Fajri Bugak)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.