
PANTAN CUACA-LintasGAYO.co: Salah satu putra Gayo Lues yang saat ini duduk sebagai Anggota DPR RI, H. Irmawan, S.Sos, MM pada Senin (15/5/2017) kemarin mengunjungi lahan perkebunan masyarakat Kampung Ise-ise, Kecamatan Pantan Cuaca, kab. Gayo Lues. H. Irmawan yang ditemani warga setempat melakukan perjalanan dengan mengendarai sepeda motor menelusuri jalan setapak yang sehari-hari menjadi jalan utama masyarakat dalam mengangkut hasil perkebunannya.
Salah satu warga Ise-ise, Kasim mengaku, sebenarnya mereka sudah sering mengusulkan ke pemerintah tentang perbaikan jalan tersebut yang merupakan jalan utama masyarakat dalam mengangkut hasil pertanian. Namun hingga kini belum ada perbaikan, aku Kasim.
Selanjutnya, Kasim berharap, dengan hadirnya H. Irmawan dapat menjadi penyambung lidah untuk memenuhi harapan masyarakat Ise-ise,”Kami berharap dengan datangnya Pak Irmawan kesini, harapan kami tentang perbaikan jalan ini bisa terwujud. Kami rasa dengan ikut terjun langsung bersama kami, beliau sendiri sudah merasakan bagaimana keadaan kami, sengaja kami minta beliau naik kendaraan roda dua sendiri agar beliau rasakan apa yang kami rasa,”. tambah Kasim.
Menanggapi keluhan masyarakat tersebut, H. Irmawan mengaku sangat tersentuh dan akan mengusahakan perbaikan jalan tersebut,”Saya memang sudah tau lama akan hal ini, banyak yang menyampikan pada saya, namun baru hari ini saya sempat datang langsung kesini,” ungkap H. Irmawan.
Kepada LintasGayo.co, H. Irmawan menjelaskan, hal itu ia lakukan untuk menyerap secara langsung aspirasi masyarakat,”Ada sekitar 20 KK masyarakat ise-ise yang berkebun di kawasan tersebut yang jarak nya sekitar 4 kilometer dari jalan besar Blangkejeren-Takengon. Sedangkan bagi masyarakat yang tidak memiliki kendaran harus rela berjalan menyusuri jalan dengan medan yang sulit dan penuh bebatuan,” kata H. Irmawan.
“Saya sendiri ingin merasakan apa yang selama ini mereka rasakan dengan naik sepeda motor sendiri, dan ternyata saya simpulkankan bahwa masyarakat di sini setiap hari harus menantang maut dalam mencari nafkah, jalannya rusak dan dekat dengan tebing, kalau tidak hati-hati bisa-bisa maut menghapiri, demi apa mereka seperti itu, ya demi mencukupi ekonomi kebutuhan sehari-hari” tutup H. Irmawan. (Win)