
HARI itu, suasana lapangan Musara Alun Takengon penuh sesak, ribuan orang dari berbagai kabupaten/Kota berkumpul disana untuk menghadiri Pembukaan Pekan Olahraga dan Seni (PORSENI) ke XV Kanwil Kemenag Aceh tahun 2016.
Tidak hanya jajaran Kemenag, disana juga hadir masyarakat umum, Pemerintah Daerah, kemudian siswa, guru, pendamping, pejabat Kemenag, anak-anak, orang tua dan lainnya.
Hari itu, disana udaranya sangat mendukung, tidak panas dan juga tidak terlalu dingin, hembusan angin membuat semua peserta betah berada di barisan masing-masing.
Di Tribun utama tampak hadir Menteri Agama RI, Lukman Hakim Saifuddin, Gubernur Aceh, Kapolda, Bupati Aceh Tengah, Perwakilan Kodam IM dan sejumlah tamu undangan lainnya.
Penuh bersahaja, dengan diiringi musik, Menag Lukman Hakim Saifuddin, memegang Senapan, didampingi Gubernur, Kapolda dan Kakanwil mengarahkan senapan ke udara, bersamaan dengan pelepasan balon dari arah bawah, Menag melepaskan tembakan sebagai tanda Pembukaan PORSENI Kanwil Kemenag Aceh ke XV resmi dibuka.
Tepuk tangan meriah dan haru para peserta yang menyaksikan, pasalnya itu merupakan hal langka, biasanya pemotongan pita, pelepasan balon atau lainnya, namun hari itu pembukaan Porseni dengan eksebisi menembak.
Bahkan sebelumnya pada Rapat akhir menjelang Hari H, pihak keamanan juga sempat menyarankan agar tidak digunakan senjata pada pembukaan, namun setelah diberi penjelasan oleh Panitia, akhirnya tetap seperti yang direncanakan.
Usai membuka, Menag menuju ke arah depan tribun utama yang lumayan jauh untuk berjalan kaki, tapi Menag tetap energik, disana Menag juga akan meresmikan Ekspo Madrasah.
Setelah memotong pita, Menag singgah dan menyapa guru di sejumlah Stan, kemudian saat menag melewati sebuah stan, didepannya ditulis “Kota Langsa Kota Kecil yang Ingin Besar di Even Porseni,” demikian motto kontingen Kota Langsa pada Porseni XV Tahun 2016 ini yang diselenggarakan di Kabupaten Aceh Tengah, Takengon, Menag singgah disana.
Dengan motto tersebut Kota Langsa ingin meraih prestasi dan membawa nama besar Kota Langsa penuh semangat dan optimis walaupun Kotanya kota kecil.
Expo madrasah IV yang bertempat di Stadion Muara Alun Takengon, merupakan salah satu unggulan yang ditunjukkan Kota Langsa karena banyaknya prestasi yang diraih dan patut dibanggakan dari madrasah Kota Langsa, baik itu prestasi guru maupun prestasi siswa.
Satu hal yang sangat menonjol dan menarik, saat Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin singgah disana, yaitu adanya sebuah temuan hebat dari siswa Madrasah.
Kepada Menteri Agama, Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Daud Pakeh memperkenalkan seorang siswa tersebut yang telah menemukan penyerapan energi listrik dari pohon kedondong.
Siswa tersebut adalah Naufal Raziq, ia merupakan salah seorang siswa Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Langsa.
Mengetahui hal tersebut, Menteri Agama memberi apresiasi langsung kepada Naufal dengan mengatakan, “Bagus, bagus, terus tingkatkan karyanya,” ujar Menag.
Tidak selesai disitu, kemudian sang ADC (Ajudan) Menteripun mewawancarai sang penemu tersebut untuk informasi lebih dalam tentang penemuannya itu.
Naufal menceritakan kepada Adc tersebut tersebut bahwa awalnya dia menerima materi pelajaran IPA nya di Madrasah dari gurunya yang bernama Anita Desember bahwa buah yang menghasilkan asam dapat menyerap energi listrik.
Percobaan awalnya dilakukan pada kentang yang dibantu ayahnya yang mengerti akan komponen-komponen perakitan pengambilan asam melalui logam, karena sang ayah kebetulan dan alhamdulillah berprofesi sebagai teknisi service elektronik.
Tidak berhenti disitu Naufal mencoba dan kemudian menemukan pohon kedondong yang menghasilkan asam dan berhasil menyerap energi listrik, demikian cerita Naufal kepada sang ajudan yang tersenyum bangga mendengar ceritanya.
Tidak hanya Naufal, pada hari itu dalam kata sambutan di panggung utama, Kakanwil juga memperkenalkan tiga siswa lainnya.
Bapak Menteri Agama Yang Kami Hormati,
Kami atas nama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh beserta jajaran, mengucapkan Selamat Datang kepada Bapak Menteri Agama RI dan rombongan, di Kota Takengon, Kab. Aceh Tengah.
Kehadiran Bapak Menteri bersama kami pada hari ini, merupakan kebahagiaan dan semangat tersendiri buat Kami di Aceh untuk terus bekerja kreatif, inovatif, menciptakan generasi didik Kementerian Agama yang berprestasi.
Untuk pertama kalinya dalam sejarah Porseni, Kementerian Agama Aceh tahun ini mengikutsertakan eksebisi cabang olah raga Menembak yang dibina langsung oleh pihak Perbakin Provinsi Aceh.
Kehadiran Perbakin pada eksebisi menembak pada Porseni ini, selain besarnya potensi yang dimiliki siswa/siswi madrasah, juga untuk menjadi ajang mencari bakat, untuk selanjutnya talenta- talenta baru tersebut akan dibina menjadi para atlet baru di Provinsi Aceh.
Latihan menembak yang telah kami lakukan selama ini tak hanya pembinaan pada anak-anak normal saja, tapi juga telah berhasil membina anak-anak tuna rungu dan cacat lainnya. Dengan segala keterbatasannya, mereka telah berhasil mengungguli siswa normal lainnya pada Kompetisi Ulang Tahun Kota Banda Aceh beberapa waktu yang lalu dan perwakilan mereka hadir pada hari ini bersama kita.
1. Noval (siswa kelas IV MIN Mesjid Raya)
2. Ola dan Rahmawati (Tuna Rungu)
3. Syahrul (Tuna Daksa)
Ini merupakan prestasi yang membanggakan buat mereka, mereka dapat berprestasi gemilang layaknya anak anak normal lainnya, yang patut kita apresiasi.
Selain memperkenalkan kepada Bapak Menag, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh membuktikan tekadnya dalam membina dan memberikan perhatian kepada penyandang Disabilitas di Aceh.
Hal tersebut dibuktikan dengan hadirnya ke Jakarta, Minggu, (26/2) dalam rangka mendampingi tim Film Dokumenter “Impossible to Possible” Karya Guru MIN Bambi 2 Pidie yang mengangkat Kisah Hidup seorang Atlet menembak Disabilitas Binaan Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh pada Finalis Short Movie Competition World Education Festival 2017 di Hotel Pullman Central Park, Podomoro City Jakarta Barat. [Rusli]