TAKENGON-LintasGAYO.co : Camat Bies, Maidin Melala mengatakan dengan akan rampungnya jembatan Karang Bayur, di aliran Sungai Peusangan, maka potensi olahraga arung jeram bisa menjadi salah satu andalan di kawasan tersebut.
“Kita berencana mengembangkan olahraga ekstreme ini dilokasi tersebut,” katanya.
Memanfaatkan aliran sungai yang berhulu di Danau Lut Tawar itu kata Maidin lagi, pihaknya juga akan menggandeng pihak berkompeten di olahraga tersebut.
“Karena ini olahraga ektreme, maka hal teknis harus berkoordinasi dengan pihak yang berkompeten, jika alat belum tersedia maka peralatan tradisional memggunakan ban dalam bekas bisa digunakan,” tegasnya.
Ia pun telah merencanakan program 100 hari yang harus segera diselesaikan. Salah satunya adalah persiapan kampung kopi Tebes Lues yang akan menjadi salah satu tujuan dari Penas KTNA se-Indonesia beberapa bulan ke depan.
“Diperlukan peran serta masyarakat mendukung 100 hari kerja ini,” tandasnya.

Menanggapi rencana tersebut, salah seorang pengurus Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Aceh Tengah, Afrizal alias Gembling mengapresiasi langkah Camat Bies itu.
Menurutnya, FAJI Aceh Tengah siap berkerjasama memajukan olahraga arung jeram di aliran sungai Peusangan tersebut. “Saat ini peralatan sedang kita persiapkan, beberapa minggu ini akan sampai di Takengon, dan kita akan melaunching olahraga ini dengan lokasi di Sungai Peusangan,” terangnya.
Dikatakan lagi, sebelum ada peralatan seperti ban karet standar arung jeram, para atlet FAJI Aceh Tenga juga telah melakukan latihan menggunakan ban dalam bekas sebagai media pengganti perahu karet.
“Intinya kita siap dari segi hal teknis sebagaimana standar olahraga arung jeram,” tandasnya.
(Man | Wein Mutuah)