
Takengon-LintasGayo.co : Ketua tim peneliti dari Balai Arkeologi (Balar) Sumatera Utara, Dr. Ketut Wiradnyana, M.Si mengatakan bahwa pada penelitian lanjutan jejak Muyang Urang Gayo di Loyang Mendale, Kecamatan Kebayakan, Aceh Tengah, ditemukan banyak sekali tulang ikan.
“Asumsi kita bahwa ikan merupakan makanan yang didominasi manusia Prasejarah di Gayo di zaman Neolitik atau sekitar 3000 tahun yang lalu,” kata Ketut, Kamis 23 Februari 2017 di Mendale.
Tulang ikan yang banyak ditemukan kata Ketut lagi adalah Iken Pedih atau Ikan Jurung (Tor Sp). “Kita bisa mengasumsikan 2 hal dalam hal ini, pertama Iken Pedih populasinya sangat banyak di seputaran Danau Lut Tawar, kedua komunitas manusia prasejarah saat itu tau Iken Pedih rasanya lezat dan punya jumlah gizi tinggi,” katanya.

Dilanjutkan lagi, bisa dibayangkan kualitas air di Danau Lut Tawar 3000 tahun yang lalu kondisinya sangat jernih. Sehingga populasi Iken Pedih juga melimpah.
Terkait cara penangkapan, Ketut enggan berspekulasi. Menurutnya, pola sederhana cara menangkap ikan kemungkinan digunakan pada masa itu, karena belum ditemukannya mata pancing.
“Pada penelitian beberapa tahun lalu, kita juga menemukan buah Kemiri. Asumsi awal kita, selain dikonsumsi, Kemiri bisa juga dijadikan umpan menangkap Iken Pedih. Artinya, keberadaan kemiri disini mungkin berkaitan dengan menangkap ikan,” ungkap Ketut.
Sumber lain yang dijadikan bahan makanan kata Ketut lagi, adalah daging hewan seperti kerbau, gajah, macaca (monyet) dan orang utan.
(Wein Mutuah)





