Pangamat Polkam Aceh: Politik Uang Itu Menjatuhkan Martabat Rakyat

oleh

Banda Aceh-LintasGayo.co: Juru Bicara Koalisi Pemantau Pilkada Aryos Nivada  mengatakan,  politik uang merupakan praktek pembodohan sekaligus jebakan batman buat rakyat.

“Seseorang yang menggunakan Politik Uang untuk mencapai tujuannya sebenarnya sedang menyiapkan perangkap untuk menjebak rakyat,” kata Aryos Novada beberapa waktu lalu melalui rilis yang diterima media ini, Rabu 8 Februari 2017 lalu.

Kata Direktur Jaringan Survei Inisiatif (JSI), politik uang juga akan merendahkan martabat rakyat.

“Kandidat atau partai politik yang menggunakan cara politik uang untuk menang pada pilkada, itu bagian cara merendahkan martabat rakyat,” ujar Aryos.

Masalah politik uang–kata Aryos–walau sudah diatur dalam undang-undang yang menjatuhkan sanksi berat pada pelakunya, namun itu tidak mungkin berjalan apabila tidak ada kesadaran semua pihak.

“Semua pemangku kepentingan harus memiliki komitmen untuk menjaga integritas dan menjadikan pilkada bebas dari unsur transaksional,” lanjutnya.

Selain itu, bila suara dan martabat Rakyat dinilai dengan bahan makanan atau uang, sebenarnya tidak sebanding dengan apa yang akan didapat selama 5 tahun sang Calon menduduki kursi yang berhasil direbut dengan cara politik uang.

Karena itu, Koalisi Pemantau Pilkada akan memantau dan menerima laporan praktek politik uang yang dilakukan para kandidat pasangan calon gubernur dan wakil gubernur maupun bupati/walikota maupun wakil bupati/wakil walikota.

“Kami memantau di 16 kabupaten/kota yakni Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Biruen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Aceh Singkil, Aceh Barat, Nagan Raya, Abdya, Aceh Selatan, Bener Meriah, Aceh Tengah, Langsa, dan Aceh Tamiang,” kata Aryos. (tarina)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.