
Bandung-LintasGayo.co: Organisasi mahasiswa asal Kabupaten Gayo Lues di Bandung yakni Perkumpulan Mahasiswa Kepies Gayo (PMKG) Bandung diketahui hingga sekarang sangat aktif dalam memperkenalkan Tari Saman di daerah berjuluk Kota Kembang tersebut.
Ketua PMKG Bandung, Feri Purnama Ahmad di dampingi Ketua Divisi Seni PMKG, Diko Aidil Zulfadla kepada LintasGayo.co, Senin (16/1/2017) malam mengatakan, ia bersama rekan-rekannya aktif memenuhi undangan sejumlah acara di Bandung. Baik kegiatan sosial oleh masyarakat, mahasiswa, kampus hingga acara resepsi pernikahan masyarakat Bandung.
“Alhmdulillah teman-teman sangat bersemangat. Ini jadi hal yang positif untuk upaya kita memperkenalkan Saman ke masyarakat Bandung,” ungkap Feri mahasiswa Pendidikan Khusus di Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) ini.
Feri yang merupakan pemuda asal Belang Tenggulun, Desa Penggalangan, Blangkejeren ini menambahkan, hingga kini anggota PMKG sudah mencapai 39 orang.
Lanjutnya, sebenarnya salah satu masalah hal yang paling membuat mereka kesulitan adalah mahasiswa Gayo Lues di Bandung hingga kini belum memilili kostum Tari Saman. Biasanya, jika PMKG mendapat undangan menari Saman, mereka harus menyewa kostum ke orang lain atau meminjam ke mahasiswa Gayo Lues di Jakarta.
“Indonesia mengenal Bandung sebagai kota Fashion. Mungkin karena itu, kostum menjadi perhatian khusus saat mereka ingin melihat sebenarnya bagaimana Tari Saman ini,” terang Feri.
Oleh karena itu, tambah Feri, kita tidak ingin ada persepsi atau penilaian salah dari masyarakat Bandung tentang kostum Saman jika seandainya melihat kami memakai kostum Saman yang bukan sebenarnya.
Karena itu, kami sangat berharapa Pemda Gayo Lues bisa membantu kami dalam mengembangkan Tari Saman di sini dengan memfasilitasi kami memiliki kostum Tari Saman.
“Selain gerakan, sejarah dan filosopi tari Saman, kita juga ingin mengembangkan kerawang Gayo Lues yang kaya akan filosopi serta daya tarik di setiap motifnya,” jelas Feri sembari menambahkan bahwa masyarakat Bandung memandang Gayo Lues memiliki seni dan budaya yang kaya, karena itu PMKG harus berada di garis terdepan membantu Pemkab untuk meningkatkan promo daerah berjuluk Negeri Seribu Bukit tersebut. (Supri Ariu)