Penyair se Indonesia Menari Guel dan Berdidong di 2 Tempat

oleh

Bedidong BersamaTakengon-LintasGayo.co : Setelah mengikuti rangkaian ngutip kopi dan baca puisi sambil menari Guel bersama di Seladang Cafe Bener Meriah. Malamnya Panyair puisi kopi dunia kembali beranjak ke Aceh Tengah. Sasaran mengeksrepesikan puisi di Pabrik Kopi H. Rasyid di Bebesen, Takengon (26/11/2016).

Di dalam pabrik penggilingan kopi ini para penyair kembali guncangkan tanah Gayo melalui puisi-puisinya. Di pabrik Kopi rangkaian acara lebih banyak dari acara sebelunya. Selain baca puisi ada pertunjukan musikalisasi puisi dari Komunitas Bunga Kopi dan sanggar seni di Takengon, kemudian ada juga Didong dari anak-anak Gayo.

Rangkaian acara dipandu oleh Salman Yoga, diawali dengan pertunjukan musik dan puisi dari Komunitas Bunga Kopi, kemudian dilanjutkan dengan baca puisi diiringi musik. Dipertengahan acara disuguhkan pertunjukan Didong, selanjutnya didong jadi pengiring musik beberapa panyair baca puisi.

Disesi akhir komunitas bunga kopi kembali mengiringi baca puisi D’Kemalawati. Setelah itu didong kembali masuk berkolaborasi dengan musik, dalam sesi akhir ini semua penyair ikut berdidong bersama grup didong. Sambil menepuk tangan para penyair juga membaca puisi satu persatu. Pertunjukan ini sempat memukau penonton yang hadir pada malam itu di pabrik H. Rasyid.

Fikar W. Eda selaku panitia November Kopi Gayo menyebutkan, bahwa inilah kesenian Gayo yang berada di dataran tinggi. Masyarakat yang selalu mencintai kesenian. Dengan berdidong dan berguellah mereka dapat menghibur dirinya dan orang-orang disekitarnya.

Sementara Salman Yoga menjelaskan, bahwa kegiatan baca puisi di pabrik kopi hanya ada di Gayo. Dalam pertemuan penyair di manapun belum pernah baca puisi di pabrik kopi atau kebun kopi.

“Puisi yang terinspirasi dari kopi, maka kita harus melihat langsung keberadaan kopi sebenarnya mulai dari kebun kopi, pabrik kopi, dan warung kopi. Melalui rangkaian kegiatan ini semoga dapat mempromosikan kopi Gayo ke seluruh kalangan di dunia” Paparnya.

(WinAnsar)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.