Dihantam Puting Beliung, Bangunan SDN di Bener Meriah ini belum Diperbaiki

oleh
Siswa SDN Gunung Jati Permata Bener Meriah di Tengah Keceriaan Berlatarbelakang Bangunan Sekolah Mereka yang Rusak Akibat Dihamtam Angin Puting Beliung Juni 2016 lalu. (Wein Mutuah)
Siswa SDN Gunung Jati Permata Bener Meriah di Tengah Keceriaan Berlatarbelakang Bangunan Sekolah Mereka yang Rusak Akibat Dihamtam Angin Puting Beliung Juni 2016 lalu. (Wein Mutuah)
Siswa SDN Gunung Jati Permata Bener Meriah di Tengah Keceriaan Berlatarbelakang Bangunan Sekolah Mereka yang Rusak Akibat Dihamtam Angin Puting Beliung Juni 2016 lalu. (Wein Mutuah)

Potret miris dunia pendidikan di Gayo kembali berlanjut. Kali ini berada di SDN Gunung Jati, Kecamatan Permata, Kabupaten Bener Meriah.

Paska dihantam angin puting beliung sejak enam bulan terakhir 2 ruangan yang dijadikan sebagai ruang proses belajar mengajar dan ruang dewan guru mengalami kerusakan. Atap gedung tersebut, tinggal menyisakan beberapa lembar seng saja, yang lainnya terbang dihantam angin, pada Juni 2016 silam.

Akibatnya, pihak sekolah terpaksa memindahkan ruangan guru ke bangunan perpustakaan sekolah, karena hingga saat ini kedua gedung yang rusak tadi belum diperbaiki oleh pihak terkait.

Amatan, beberapa lembar seng yang masih menancap dibangunan itu terliat renggang, dikhawatirkan jika angin kencang kembali datang, akan mengancam keselamatan para siswa di sekolah tersebut, karena ruangan belajar lain berdekatan dengan bangunan ini.

Kepala SDN Gunung Jati, Permata, Bener Meriah, Nurman Saleh, A.Ma.Pd beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pihaknya sudah melaporkan kondisi tersebut ke Dinas Pendidikan Bener Meriah.

Dirinya mengaku, belum mendapat informasi kapan bangunan tersebut dilakukan perbaikan untuk tahun anggaran 2016. “Mungkin anggaran perbaikan akan dilaksanakan pada 2017 mendatang,” kata Nurman Saleh.

Kendala yang dihadapi pihak sekolah akibat kerusakan bangunan tersebut adalah tidak berfungsinya lagi perpustakaan sekolah tersebut, karena dijadikan sementara untuk ruangam kepala sekolah dan dewan guru.

“Kami hanya bisa berharap, Pemkab segera melakukan perbaikan pada bangunan yang rusak tadinya. Siswa kita tak lagi dapat membaca buku di perpustakaan, terpaksa mereka bermain sambil membaca di halaman sekolah,” tandasnya.

(Darmawan Masri)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.