Muhammad Isa, Pengusaha Muda Asal Pining Gayo Lues

oleh

Oleh : Ismail Baihaqi*

Muhammad IsaDikalangan kawula muda dan mahasiswa asal Gayo lues, tentu nama ini sudah tidak asing lagi. Iya,!! Muhammad Isa, seorang sarjana Ilmu Pemerintahan lulusan dari salah satu kampus ternama di Indonesia, Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah.

Jika dilihat dari pengalaman, sosok putra kelahiran Pining, Gayo Lues ini pernah menjadi seorang asisten konsultan dalam penanganan sengketa konflik pembangunan PLTU di Kabupaten Batang – Jawa Tengah.

Selain itu, Muhammad Isa juga pernah menjadi Ketua Umum Forum Komunikasi Mahasiswa Gayo se-Pulau Jawa dan Ketua Umum Ikatan Mahasiswa Gayo Semarang.

Pemuda ini sering memberikan masukan maupun himbawan kepada daerahnya melalui tulisan-tulisan yang dimuat di media lokal, tentu itu wajar karena beliau sebagai seorang sarjana ilmu pemerintahan yang paling tidak faham dan mengerti bagaimana hakekat bernegara dan bermasyarakat.

Selain penyandang gelar sarjana, Muhammad Isa juga merupakan seorang pengusaha muda asal Gayo Lues yang memiliki Cafe di Kota Semarang, Jawa Tengah.

Cafe ini cukup unik, dengan mangangkat latar etnik dan budaya Gayo Muhammad Isa atau akrab dipanggil Esa mendirikan Cafe di Kota Semarang dan menamakan Cafe tersebut “Gayo Cafe”.

Sosok anak muda ini mendirikan Cafe bukan semata-mata hanya karena bisnis saja. Melainkan, dia juga menjaga serta mengembangkan nilai sosial budaya dan etnik Gayo di pulau Jawa, khususnya kota Semarang.

Di samping sedang berkembang pesatnya modernitas, Esa, malah sebaliknya, mendesain dan mendekorasi interior cafe miliknya tersebut dengan tekstur tntik Gayo dengan menonjolkan pakaian khas Gayo (Kerawang), seni budaya Gayo (Saman), rumah adat Gayo, ensiklopedia Gayo dan lainnya.

“Gayo merupakan harkat dan martabat saya, saya bangga menjadi orang Gayo, dan dalam segala hal yang saya lakukan maupun yang saya tekuni itu tidak akan pernah terlepas dari nilai sosial budaya Gayo, selagi nama Gayo bisa saya kembangkan dan saya promosikan saya akan tetap menamakan maupun mengembangkan Gayo dalam segala hal,” ujarnya.

Kecintaannya terhadap Gayo membuat sosok pemuda ini tetap mempertahankan nilai sosial dan etnik lokal budaya Gayo meskipun dirinya berdomisili di pulau Jawa.

Gayo Cafe Muhammad Isa

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.