Takengon-LintasGayo.co : Ada beberapa pesan perjuangan atau kata mutiara dari para pahlawan nasional yang dapat kita maknai.
Diantara pesan-pesan itu disampaikan pada peringatan hari pahlawan, Kamis 10 Nopember 2016. Berikut kutipannya :
Jenderal Sudirman : “Tempat saya yang terbaik adalah ditengah-tengah anak buah. Saya akan meneruskan perjuangan. Met of zonder Pemerintah TNI akan berjuang terus”, (Disampaikan pada jam-jam terakhir sebelum jatuhnya Yogyakarta dan Jenderal Sudirman dalam keadaan sakit, ketika menjawab pernyataan Presiden yang menasihatinya supaya tetap tinggal di kota untuk dirawat sakitnya).
Prof Moh Yamin SH : “Cita-cita persatuan Indonesia itu bukan omong kosong, tetapi benar-benar didukung oleh kekuatan-kekuatan yang timbul pada akar sejarah bangsa kita sendiri”. (Disampaikan pada konggres II di Jakarta tanggal 27-28 Oktober 1928 yang dihadiri oleh berbagai perkumpulan pemuda dan pelajar, dimana ia menjabat sebagai sekretaris).
Teuku Nyak Arif : “Indonesia merdeka harus menjadi tujuan hidup kita bersama.” (Disampaikan pada pidato bulan Maret 1945, dimana Teuku Nyak Arif menjadi Wakil Ketua DPR seluruh Sumatera).
Pattimura : “Pattimura-pattimura tua boleh dihancurkan, tetapi kelak Pattimura-pattimura muda akan bangkit”. (Disampaikan pada saat akan digantung di Kota Ambon tanggal 16 Desember 1817).
Bung Tomo : “Jangan memperbanyak lawan, tetapi perbanyaklah kawan”. (Pidato Bung Tomo melalui Radio Pemberontakan).
“Selama banteng-banteng Indonesia masih mempunyai darah merah yang dapat membikin secarik kain putih merah dan putih maka selama itu tidak akan kita mau menyerah kepada siapapun juga”. (Pidato Bung Tomo di radio pada saat pertempuran menghadapi Inggris di Surabaya bulan November 1945)
Soekarno : “Berikan aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Dan berikan aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia”.
“Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghormati jasa pahlawannya.” (Pidato Hari Pahlawan 10 November 1961).
“Bangsa yang tidak percaya kepada kekuatan dirinya sebagai suatu bangsa, tidak dapat berdiri sebagai suatu bangsa yang merdeka”. (Pidato HUT Proklamasi 1963).
“Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri”.
“Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah”.
Moh Hatta : “Pahlawan yang setia itu berkorban, bukan buat dikenal namanya, tetapi semata-mata untuk membela cita-cita”.
“Jatuh bangunnya negara ini, sangat tergantung dari bangsa ini sendiri. Makin pudar persatuan dan kepedulian, Indonesia hanyalah sekedar nama dan gambar seuntaian pulau di peta. Jangan mengharapkan bangsa lain respek terhadap bangsa ini, bila kita sendiri gemar memperdaya sesama saudara sebangsa, merusak dan mencuri kekayaan Ibu Pertiwi.”
Demikian beberapa catatan yang dikutip pada peringatan hari pahlawan di Aceh Tengah.
Sementara Upacara Peringatan Hari Pahlawan di dataran tinggi Gayo berlangsung khidmat, bertindak sebagai Inspektur Upacara Plt Bupati Aceh Tengah Drs H Alhudri MM.
Upacara dipusatkan di halaman Setdakab Aceh Tengah dihadiri Sekda Karimansyah, Waka Polres, Dandim 0106 Letkol Inf Didit Hari Prasetyo Putro, Ketua Mahkamah Syariah Drs Munir SAg MH dan sejumlah kepala SKPK. Sementara peserta upacara melibatkan ratusan pelajar SMP, SMA sederajat serta para PNS di lingkungan Pemkab Aceh Tengah.
(Mika | DM)