Takengon-LintasGayo.co : Pemain sepak bola yang cukup terkenal di Aceh Tengah, Fahman mengaku jera menjadi atlit sepak bola di daerah penghasil kopi Arabika tersebut.
“Saya ingin sekali berprestasi dan membawa harum nama daerah dari sepak bola, tapi sekarang tidak lagi, belasan tahun saya menggelutinya tidak membawa manfaat bagi masa depan saya,” ungkap mantan atlit Divisi III, Suratin dan Liga Aceh ini, Senin 31 Oktober 2016.
Penyebabnya, menurut pemain Versi Mude Kenawat Lut ini, adalah karena kepengurusan persepakbolaan di Aceh Tengah dicekoki kepentingan-kepentingan, tidak fokus mengurusi prestasi.
“Beda dengan dulu masa Almarhum Pak Katung, dia dan rekan-rekannya sangat aktif membina kami dan tujuannya jelas bagaimana upaya kesebelasan yang dibina bisa berprestasi,” kata Fahman.
Dia menyatakan ini bukan untuk mematahkan keinginan berprestasi para penerusnya, namun lebih ingin menggedor hati para pengurus olahraga si kulit bundar tersebut di Aceh Tengah.
Kepada olahragawan muda khususnya sepak bola di Gayo, Fahman menyarankan agar menggeluti olahraga individu dengan serius, karena lebih menjamin masa depan.
“Kita iri dengan atlit beladiri juga balap sepeda, mereka bisa meraih masa depan dari prestasinya,” tandas Fahman. (WA)