Luwe Penganan dari Durian di Gayo

oleh

Oleh : Ismail baihaqi*

ilustrasi-pedagang durian.(google.com)
ilustrasi-pedagang durian.(google.com)

Ketika musim durian tib,  petani durian di Kecamatan Pining, Kabupaten Gayo lues terkadang mengalami kendala dengan anjloknya harga. Tak mengeluh,  mereka pun mengolahnya kembali agar bisa dijual dalam bentuk penganan yang lain.

Salah satunya durian tersebut di jadikan makan yaitu luwe (dodol durian), karna makanan ini  bisa di simpan dalam waktu yang lama.

Luwe dibuat tanpa bahan pengawet dan bisa bertahan lama, asal cara penyimpanannya dilakukan di tempat yang aman.  Cara memhuat penganan ini juga sangat sederhana, begitu durian runtuh dari batangnya, biasanya masyarakat sekitar menggali lubang berukuran sekira 1 meter.

Kemudian, durian tadi di simpan dalam lubang tersebut selama beberapa hari, hingga bijinya terkelupas dari kulit. Setelah itu, biji-biji durian dikumpulkan kemudian di masak hingga berwarna hitam.

Proses selanjutnya adalah memasukan hasilnya ke dalam bambu, pelepah pinang ataupun daun pisang yabg telah dikeringkan terlebih dahulu.

Simple memang cara membuatnya. Hal tersebut dilakukan mengantisipasi sewaktu-waktu harga durian Pining anjlok. Durian olahan itu kemudian di jual kepasadan, ada juga sebagai oleh-oleh bagi kerabat atau tamu yang singgah ke Pining. []

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.