IKAT Aceh Fasilitasi Keberangkatan 42 Calon Mahasiswa Aceh ke Timteng

oleh

Silaturahmi IKAT, Calon Mahasiswa dan Walkot Banda AcehBanda Aceh-LintasGayo.co : Tahun 2016, Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh menfasilitasi pengurusan dan keberangkatan 42 calon mahasiswa asal Aceh untuk belajar ke Timur Tengah (Timteng).

Demikian disampaikan Ketua IKAT Aceh, M. Fadhil Rahmi, LC, saat temu ramah bersama Pemkot Banda Aceh dan para calon mahasiswa beserta wali, di Pendopo Walikota Banda Aceh, Kamis 1 September 2016. Walikota Banda Aceh, Illiza Sa’aduddin Djamal turut hadir dalam kegiatan tersebut.

Dikatakan, Fadhil Rahmi, 42 calon mahasiswa Aceh tersebut akan menuntut ilmu di Universitas Al-Azhar sebanyak 40 orang dan 2 lainnya di Sudan.

“Enam dari mereka mendapat beasiswa selebihnya 36 mahasiswa berangkat dengan biaya mandiri, mereka akan diberangkatkan dalam 3 gelombang” kata Fadhil Rahmi.

Disampaikan jugam 11 calon mahasiswa lainnya batal berangkat lantaran kendala finansial.

“Hal ini sangat kita sayangkan. Seleksi yang telah berlangsung cukup ketat, kita hanya bisa berharap 11 orang calon mahasiswa Aceh ini bisa mendapat biaya dari Pemerintah Aceh maupun Pemkab di Aceh dimana mahasiswa tersebut berasal,” harapnya.

Saat ini, katanya lagi ada dua Kab/Kota di Aceh yakni Banda Aceh dan Aceh Tenggara yang sudah mengalokasikan dana beasiswa bagi putra-putri terbaiknya berkuliah di jenjang Strata-1 ke Timur Tengah. “IKAT dalam hal ini siap bantu memfasilitasi pengurusan dan keberangkatan mereka,” terangnya.

Diharapkan juga, kuantitas mahasiswa Aceh yang belajar di Timur Tengah akan bertambah. Saat ini, IKAT tengah melobi Kementerian Agama, untuk menjadikan Aceh sebagai salah satu lokasi seleksi mahasiswa yang aka belajar ke Timur Tengah.

“Universitas Al-Azhar juga memeberikan beasiswa khusus untuk mahasiswa Aceh sebanyak 2 orang. Efeknya dapat terlihat, tahun ini Aceh mengirimkan mahasiswa terbanyak selama delapan tahun terakhir,” ujarnya.

Tak lupa, Fadhil mengucapkan terima kasih kepada Pemkot Banda Aceh yang bersedia menjadi tuan rumah silaturahmi calon mahasiswa Aceh ini.

Sementara itu, Walikota Banda Aceh, Illiza, dalam sambutannya, mengatakan bahwa Mesir merupakan pilihan yang sangat baik untuk melanjutkan studi. Dinamika dan dialektika keilmuan di Mesir sangat hidup. Hal ini ditopang dengan semangat beragama yang kuat di dalam diri masyarakat Mesir. Oleh karena itu menurut Illiza yang juga memiliki dua orang anak yang sedang belajar di Mesir, Mesir dan Al Azhar merupakan ruang kuliah tak terbatas, mulai dari kampusnya, berbagai halaqah talaqqinya (majelis ilmu) serta lingkungannya.

“Banyak hal positif yang bisa diambil dari Mesir,” tutur Illiza ketika mengenang perjalanan anaknya selama berada di Mesir. Mulai dari perkembangan pemikiran sampai dengan kepribadian. Menurut beliau, Mesir berhasil mendidik kedua anak beliau sesuai dengan harapan Islam dan orang tua.

Perwakilan orang tua calon mahasiswa, Ustadz Syahminan, MA., yang juga menjabat sebagai Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, mengapresiasi IKAT yang telah berjuang maksimal mulai dari pelaksanaan pelatihan, seleksi yang bekerjasama dengan UIN sampai pemberangkatan.

Menurutnya, IKAT perlu terus didukung agar jalur keilmuan yang telah dilalui oleh para alim ulama Aceh ke Timur Tengah kembali bisa dirajut, bahkan dengan kemajuan teknologi dan informasi saat ini, diharapkan semakin banyak santri Aceh yang berniat menuntut ilmu ke Timur Tengah, khususnya Al Azhar, Kairo. “Kita harus mengakui, dari kekuatan dan keluasan ilmu pengetahuan agama, kita tertinggal jauh dari Mesir dengan Al Azharnya,” ujar Syahminan ketika memberikan kata sambutan.

(SP | DM)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.