Cuaca Buruk; Bandara Rembele Butuh ILS dan DVOR DME

oleh
Wings Air landing perdana di Bandara Rembele. (LGco_Khalis)
Wings Air landing perdana di Bandara Rembele. (LGco_Khalis)
Wings Air landing perdana di Bandara Rembele. (LGco_Khalis)

Redelong-LintasGayo.co : Saran pilot Wings Air Capt. Redi Irawan yang melakukan pendaratan komersil pertama di Bandara Rembele, Jum’at 19 Agustus 2016 lalu agar di Rembele dilengkapi Instrument Landing Systim (ILS) terbukti benar.

Pasalnya, akibat cuaca buruk di wilayah Bener Meriah, Rabu 24 Agustus 2016 penerbangan dari Kualanamu (KNO) ke Rembele (TXE) terpaksa dibatalkan.

“Sebanyak 21 calon penumpang dari KNO dan sebaliknya dari TXE gagal terbang hari ini karena jarak pandang hanya 2 kilometer. Kami mohon ma’af atas ketidaknyamanan ini,” ungkap Kepala Bandara Rembele, Yan Budiyanto, Rabu siang, 24 Agustus 2016.

Dari kiri, Yan Budiyanto, Bupati Aceh Tengah Nasaruddin dan pilot Wings Air Capt. Redi Irawan
Dari kiri, Yan Budiyanto, Bupati Aceh Tengah Nasaruddin dan pilot Wings Air Capt. Redi Irawan

Yan Budiyanto yang sedang mengikuti Rakortis Transportasi Udara di Jogjakarta ini menegaskan jika kendala gagal terbang akibat cuaca ini akan menjadi bahan evaluasi pemasangan Instrument Landing System (ILS) dan Doppler Very High Omni Directional Range (DVOR) Distance Measuring Equipment (DME) seperti yang diutarakan Capt. Redi Irawan.

“Bandara Rembele sangat butuh ILS serta DVOR DME, pemasangan fasilitas ini bukan wewenang bandara tapi merupakan wewenang Perum Air Nav perusahaan BUMN yang menangani navigasi kebandarudaraan di seluruh Indonesia,” ungkap Yan Budiyanto.

Sebelumnya, Capt. Redi Irawan kepada wartawan menyatakan permintaannya kepada Bupati Aceh Tengah dan Bener Meriah serta Kepala Bandara bisa segera mengusulkan peralatan tersebut.

Alasan Redi, kebutuhan ILS lantaran sekarang pendaratan baru dilakukan apabila jarak pandang 5 kilometer. (Khalis)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.