Takengon-LintasGayo.co : Rumah Keluarga Indonesia (RKI) seminar pranikah sesi terakhir gelombang ke 3 di Aula Kantor Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Kampung (BPM dan PK) Aceh Tengah, Minggu 31 Juli 2016.
Bertajuk tema “bawa aku ke surga bersamamu” seminar ini dihadiri oleh puluhan peserta.
Materi untuk kali ini menghadirkan 2 narasumber, pertama tentang keuangan rumah tangga muslim oleh Dhila Aryati, SE, MM (Dosen Ekonomi Universitas Gajah Putih dan Staff karyawan Wilayatul Hisbah Takengon) dan terakhir tentang kesehatan reproduksi oleh Ika Sartika, SKM, staf Keluarga Sejahtera di kantor Badan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (BKBPP & PA).
“Semoga dengan digelarnya acara ini, bisa memberi pengetahuan terbaik untuk peserta tentang pernikahan. Acara ini tampil unik karena kita gelar beberapa gelombang bukan hanya sekali pertemuan. Mengingat acara ini sangat penting semoga kedepan bisa diikut sertakan bagi pelajar,” ungkap ketua panitia RKI, Wahyu Muslimah, S.Pd.
Narasumber materi keuangan rumah tangga muslim, Dhila Aryati SE, MM disela-sela acara mengungkapkan selama ini kita seringnya hanya bermodalkan semangat saja tanpa modal ilmu sehingga kita lihat realisasi banyak permasalahan yang timbul terutama seperti perceraian. Karena, usia 5 tahun pernikahan rentan ujian.
“Yang kebayang melihat orang menikah indah-indah saja, ternyata setelah nikah seperti yang tidak dibayangkan. Semoga dengan diadakan acara ini kita memiliki persiapan mental ketika nanti sudah sampai dijenjang pernikahan,” kata Dhila Aryati.
Sementara Ika Sartika dalam paparannya mengatakan harapa nya semua yang hadir mampu menjadi konseling nantinya untuk kawan-kawan. Karena, Kesehatan Reproduksi (Kespo) bukan hanya untuk kita tetapi untuk semua.
“Saya sangat mengharapkan di Kampus ataupun sekolah punya pusat informasi konseling untuk sebaya. Sehingga nantinya mampu memberikan pelayanan kesehatan reproduksi dan memberikan pencerahan bagaimana merencanakan keluarga berencana bagi semua remaja dan mahasiswa”, tandasnya. (Dinni Syafriyuni)