Bandung-LintasGayo.co : Badan Pengembangan dan Pembinaan Kementerian Kebudayaan bekerjasama dengan Yayasan Kebudayaan Rancage dan Dinas Parawisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat akan menggelar Kongres Bahasa Daerah Nusantara pada awal bulan Agustus mendatang.
Dikutip dari laman http://kongres.rancage.org, kegiatan Kongrés Bahasa Daérah Nusantara akan dilaksanakan selama tiga hari, Selasa-Kamis, 2-4 Agustus 2016 di Gedung Merdéka, Jl. Asia Afrika No. 65 Bandung, 40261 Jawa Barat.
Peserta yang ikut serta dalam acara tersebut diseleksi secara ketat melalui pendaftaran online dengan menulis pokok-pokok pikiran mengenai: (a) Peta keadaan bahasa daérah di tempat masing-masing; (b) Strategi pengembangan bahasa daérah; (c) Kurikulum pengajaran bahasa daérah.
Perhelatan budaya ini bertema Kongrés Bahasa Daérah Nusantara “Peranan Bahasa Daérah Nusantara dalam Mengokohkan Jatidiri Bangsa” akan melibatkan 200 orang peserta terpilih dari seluruh Indonesia.
Kongres ini bertujuan merumuskan, menggali, memelihara, dan mengembangkan bahasa daérah (bahasa ibu) sebagai sumber jatidiri dan karakter bangsa. Memelihara, melestarikan, dan mengembangkan bahasa daérah sejajar dan setara dengan bahasa nasional, sehingga bahasa daérah berperan sebagai pemerkaya bahasa dan budaya bangsa Indonésia.
Lain itu merumuskan pokok-pokok pikiran kepada pemerintah mengenai pentingnya Undang-Undang Perlindungan Bahasa Daérah dalam rangka menyelamatkan bahasa-bahasa daérah di Nusantara dari kepunahan.
Dari laman yang sama juga disebutkan selain kongres juga akan digelar paméran, berupa (1) paméran karya seni, kerajinan tangan atau pengetahuan tentang budaya daérah, dan (2) pameran buku dan souvenir.
Dari Gayo, panitia mengundang redaktur Budaya LintasGayo.co, Salman Yoga yang juga akademisi di UIN Ar-Raniry Banda Aceh. Namun keikutsertaannya terancam batal terkait biaya transportasi yang mesti ditanggung sendiri oleh peserta.[AR]
