CV Zahra Central Kupi Pengekspor Kopi Gayo Natural Process ke Taiwan

oleh
Burhan Menjelaskan Proses Pembuatan Kopi Natural Process ke Mahasiswa Hongkong Universiy. (Ist)

Oleh : Darmawan Masri*

Burhan Menjelaskan Proses Pembuatan Kopi Natural Process ke Mahasiswa Hongkong Universiy. (Ist)
Burhan Menjelaskan Proses Pembuatan Kopi Natural Process ke Mahasiswa Hongkong Universiy. (Ist)

Ekspor kopi Gayo ke luar negeri semakin bergeliat. Dalam kurun kurang satu dekade ini, pemutusan mata rantai ekspor kopi yang semula dilakukan di daerah Sumatera Utara semakin hari semakin terputus. Hal tersebut, lantaran makin banyaknya eksportir yang muncul dari kalangan urang Gayo sendiri.

Salah satunya adalah CV. Zahra Central Kupi yang berkantor di Kampung Tingkem Benyer, Kecamatan Bukit, Kabupaten Bener Meriah, atau persis di depan Pendopo Wakil Bupati Bener Meriah.

Perusahaan yang Didirekturi seorang putra Gayo bernama Burhanuddin, memulai usahnya sejak tahun 2013 silam. Kepada LintasGayo.co, beberapa waktu lalu, Burhan begitu biasa ayah 3 anak ini disapa mengatakan bahwa perusahaannya kini menjadi salah satu pengekspor kopi Gayo ke Taiwan.

Mahasiswa Hongkong University Bersama Burhan. (Ist)
Mahasiswa Hongkong University Bersama Burhan. (Ist)

“Sudah lama kita bekerjasama dengan salah satu perusahaan di Taiwan, namanya The Rainforest Coffee. Hingga sekarang kita sudah mengekspor kopi Gayo sebanyak 5 kali,” kata Burhan.

Menariknya, kopi yang diekpor CV. Zahra Central Kupi bukanlah kopi sembarangan, melainkan berupa kopi yang diproses dari buah cherry kopi hingga nantinya akan menjadi apa yang dikenal dengan sebutan natural process. “The Rainforest Coffee setelah membeli kopi dari kita, kembali menjual ke Hongkong. Menurut mereka, pola minum kopi di Hongkong itu sukanya yang punya aroma, makanya kopi Gayo natural process laku keras disana,” terang Burhan.

Hingga saat ini, katanya lagi, The Rainforest Coffee merupakan satu-satunya buyer yang membeli kopi darinya. Dalam sekali ekspor, CV. Zahra Central Kupi menurut Burhan bisa mengirim 2 sampai 3 ton kopi Gayo natural process.

Menurut Burhan, The Rainforest Coffee dalam beberapa kali ini juga mengajak mahasiswa asal Hongkong University melihat langsung pengolahan, proses kopi serta budaya petani di dataran tinggi Gayo. “Mereka (mahasiswa) itu berasal dari beberapa negara, jika berkunjung ke Gayo, selalu kita dampingi. Buyer kami memang mengirim kembali kopi yang sudah dibeli dari sini ke Hongkong, dan mereka ingin tau bagaimana cara pengolahannya sehingga bisa menjadi kopi yang bercitarasa luar biasa,” kata Burhan.

Sementara itu, Manajer The Rainforest Coffee, Anggia Sitanggang bahwa pembelian kopi yang dilakukan oleh perusahaannya itu tidak layaknya kopi secara umum. “Perusahaan kita menginginkan kopi yang spesial. Sudah 4 tahun The Rainforst Coffee bekerjasama dengan pak Burhan, kami yang memilih sendiri petani dan juga kebunnya, dengan kriteria-kriteria yang kita inginkan, setiap pembelian selalu dibayar cash,” terang Anggia.

Tak sampai disitu, pihaknya juga membua program pengembalian fee kepada desa dimana petani yang sudah menjual kopinya melalui CV. Zahra Central Kupi. “Fee ini bukan kita berikan kepada petani, tetapi kepada desa dimana petani itu tinggal, walau petani dalam satu desa itu hanya 3 orang, tetap fee itu kita salurkan,” ujarnya.

Dijelaskan lagi, pihaknya membeli kopi ke perusahaan milik Pak Burhan, bukan hanya dalam natural process saja namun mereka juga tertarik membeli kopi organik.

“Khusus untuk natural process, untuk Bener Meriah dan Aceh Tengah kami rasa masih Cv. Zahra Central Kupi yang sanggup menyediakan dalam jumlah besar. Awalnya kesulitan menemukan perusahaan yang bisa melakukan hal ini, saya tau ada beberapa yang sudah bisa membuatnya, tapi produksi hanya sedikit. Setiap pemesanan kopi natural process, The Rainfores Coffee selalu memesan lebih dari 2 ton,” tandas Anggia Sitanggang. []

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.