Redelong-LintasGayo.co : Dengan hadirnya penerbangan komersil oleh perusahaan Lion Grup lewat anak perusahaannya Wings Air ke Bandara Rembele, sesuai aturan maka penerbangan perintis distop.
“Aturan dari Kementerian Perhubungan melalui Dirjen Perhubungan Udara dalam satu rute yang sama tidak boleh ada perintis jika penerbangan komersil masuk,” kata Kepala (Ka) Bandara Rembele, Syaifullah Siregar, Jum’at 22 Juli 2016.
Disampaikan juga, hal ini akan menjadi tantangan bagi daerah untuk mempertahankan permintaan masyarakat menggunakan jasa penerbangan dari Bandara Rembele.
“Karena begini, penerbangan komersil kan perusahaannya berbicara bisnis, tentu harus diikuti dengan penumpang yang memadai, agar penerbangan yang dilayani Wings Air dapat bertahan, jika kuota tidak cukup, kami dari sisi pemerintah tidak bisa memaksa mereka (perusahaan) terbang terus, disinilah peran pemerintah 2 kabupaten (Aceh Tengah dan Bener Meriah) diperlukan,” katanya.
Lanjutnya lagi, efek tidak tersedianya kuota penumpang akan berakibat fatal bagi kelangsungan operasional bandara. “Mendatangkan lagi penerbangan perintis tidak mudah jika komersil tak bisa terbang. Bisa-bisa bandara ini kosong,” tegasnya.
“Jadi kuota penumpang harus tetap dipertahankan. Jika permintaan naik, bukan tidak mungkin frekuensi penerbangan akan ditambah,” demikian Syaifullah Siregar.
(Darmawan Masri)