GOW Aceh Tengah Gelar Pelatihan Merangkai Sirih dan Bunga

oleh

GOW-Aceh-TengahTakengon-LintasGayo.co : Dalam rangka mengembangkan potensi diri melalui keterampilan. Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kabupaten Aceh Tengah menggelar acara Pelatihan merangkai sirih dan bunga selama beberapa hari. Bekerjasama dengan IKA BOGA Aceh dan Dinas Perindustrian Aceh. Di Bayakmi Kupi, Jl. RSU Datu Beru, Lt. II. Kebayakan-Takengon Aceh Tengah, Senin 27 Juni 2016

Harapan ketua panitia GOW Aceh Tengah, Rahmawati AB, SKM. Tentunya kegiatan kegiatan ini sangat bermanfaat bagi masyarakat Aceh Tengah yang nantinya bisa mengembangkan potensi diri melalui keterampilan yang sudah didapat baik untuk kebutuhan sendiri sebagai ibu rumah tangga maupun sebagai usaha dibidang bisnis dalam rangka merangkai sirih dan bunga.” Tangkasnya disela-sela acara.

Turut hadir anggota DPR Aceh fraksi PAN. Hj. Ismaniar, SE. “Pelatihan merangkai sirih ini kita laksanakan untuk mengembangkan pengetahuan kita mengenai pentingnya sirih yang sudah merupakan adat istiadat bagi Aceh. Karena kalau di Aceh pesisir, sirih digunakan pada saat lamaran, khitanan dan lainnya,” ungkap Ismaniar.

Di wilayah tengah Aceh, banding Ismaniar, sirih belum menjadi adat istiadat hanya muginte (meminang) saja itu juga sirihnya di dalam batil. “Maka kita akan memberikan pengetahuan yang baru kepada masyarakat Aceh Tengah. Khususnya pada ibu-ibu untuk dapat merangkai sirih sehingga ketika ada lomba provinsi mereka bisa ikut,” ujarnya.

Dia berharap ibu-ibu di Aceh Tengah dapat membuka usaha baru agar bisa menampung tenaga kerja, dapat membantu pemerintah mengurangi pengganguran, meningkatkan ekonomi keluarga dan bisa menjadi narasumber untuk pelatihan yang akan datang. “Diharapkan peserta sungguh-sungguh mengikuti pelatihan ini agar hasilnya maksimal,” tegas Ismaniar.

Gayo Potensial

Narasumber pelatihan merangkai bunga pada hari ini. Musdalifah, S.Pd mengatakan pantauan selama hanya di kota-kota besar saja dibudayakan rangkaian bunga. Baik itu untuk ucapan belangsungkawa, pesta pernikahan, khitanan dan sebagainya. Bahkan ucapan selamat saja kalau di kota besar menggunakan bunga hidup atau segar. Tapi di Aceh Tengah dan Bener Meriah, masih menggunakan bunga plastik.

“Kita berharap kedepan agar ada petani bunga di daerah Gayo. Sehingga masyarakat disini memberdayakan disegala sisi menyatakan sesuatu dengan bunga. Baik itu hand bucket atau rangkaian ucapan selamat. Ibu Ismaniar, SE sudah memfasilitasi dana dan bibit bunga untuk dikembangbiakkan di Aceh Tengah dan Bener Meriah,” ungkap Musdalifah.

Dia mengimbau agar petani diberdayakan. Saat ini Aceh Tengah belum memproduksi bunga potong. Tapi, Bener Meriah sudah mulai produksi.

“Seperti yang kita rangkai hari ini adalah hasil bunga potong Bener Meriah. Ada 2 kelompok petani bunga di Bener Meriah. Kedepan kita berharap bukan hanya hortikulturalnya saja ditingkatkan, mari kita tingkatkan petani bunganya karena itu menjanjikan dan menopang ekonomi keluarga,” katanya.

Dia mengajak agar jangan berharap hanya dari kopi saja. Barangkali hanya panen setahun dua kali. Karena cuaca dan alam di Aceh Tengah dan Bener Meriah sangat mendukung. Selama ini hanya memasok bunga dari Brastagi saja. Alam di Aceh Tengah dan Bener Meriah tidak jauh beda.

“Mari kita galakkan bunga potong di Aceh Tengah dan Bener Meriah,” imbau Musdalifah.

(Dinni Syafriyuni)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.