Soal Pilkada Gayo Lues, Tgk. Jemarin Minta Masyarakat Jangan Tergoda Risywah

oleh
Tgk.Jemarin bersama Jokowi pada tahun 2013. (Ist)
Tgk.Jemarin bersama Jokowi pada tahun 2013. (Ist)

Banda Aceh-LintasGayo.co: Salah satu tokoh asal Kabupaten Gayo Lues di Banda Aceh, Tgk. Jemarin, S.Pdi mengaku prihatin atas situasi pendidikan politik di Gayo Lues. Hal itu ia sampaikan kepada LintasGayo.co di kediamannya pada Minggu (19/6) siang. Menurutnya, seluruh pihak harusnya memiliki peran penting untuk mesosialisasikan politik secara baik dan benar sehingga masyarakat tidak merasa apatis terhadap politik atau malah memanfaatkan politik sebagai tindakan merugikan orang lain.

“Pembangunan daerah dan mensejahterakan masyarakat atau seluruh proses kehidupan tidak terlepas dari ilmu politik. Namun miris, masyarakat banyak mengartikan politik dengan salah. Atas masalah ini, tentu semua pihak, baik para tokoh ulama, pejabat, mahasiswa, tokoh pemuda, tokoh media, aktivis dan sebagainya memiliki kewajiban dalam menjelaskan secara benar tentang politik ini,” terang Tgk. Jemarin mantan Anggota DPR Aceh ini.

Lanjutnya, salah satu hal tidak baik yang banyak terjadi menjelang pemilihan kepala daerah (Pilkada) adalah Risywah (Kegiatan sogok-menyogok). Baginya, terjadinya proses sogok-menyogok dalam memilih pemimpin adalah salah satu ciri-ciri kehancuran sebuah daerah.

“Jika bertekat membangun pendidikan politik yang baik kepada masyarakat Gayo Lues, ayo dong kita yang sudah diberi pendidikan ini memberikan contoh dan pemahaman yang baik kepada masyarakat. Jangan malah memprovokasi, memancing apalagi menawarkan untuk melakukan kegiatan yang dilaknat Rasulullah SAW tersebut,” tegas Tgk. Jemarin serius.

Ilustrasi Risywah (Sogok-menyogok) - Google
Ilustrasi Risywah (Sogok-menyogok) – Google

Ditanyai mengenai solusi dan penyelesaiannya, Tgk. Jemarin menjelaskan bahwa mengenai masalah tersebut mesti diawali dengan membenahi dari para tokohnya sendiri. menurutnya, para tokoh masyarakat di Gayo Lues dari berbagai kalangan perlu mempersiapkan diri memberikan contoh yang baik kepada masyarakat. Selain itu, para tokoh masyarakat di Gayo Lues, baik Tokoh Ulama, Tokoh Adat, Pejabat Pemerintahan, Tokoh Pemuda harus menjalin komunikasi dengan baik atau saling mendukung satu sama lain dalam hal kebenaran.

“Jika tokohnya sendiri saling menyikut, saling bersaing demi kepentingan pribadi, masyarakat akan bingung untuk mencontoh yang mana. Akhirnya, wibawa daerah berjuluk negeri seribu bukit inipun akan semakin tenggelam yang berujung membuat sejumlah oknum tidak segan-segan lagi untuk berbuat buruk dan tidak perduli lagi dengan lingkungannya sendiri,” kata Tgk. Jemarin sambil mencontohkan terhadap sejumlah kasus yang terjadi di Gayo Lues baru-baru ini. Ia menambahkan, tidak ada yang mengira kasus memalukan seperti yang terjadi akhir-akhir ini bisa terjadi di Gayo Lues.

Karena itu, lanjut Tgk. Jemarin, kedepan para tokoh dari semua kalangan di Gayo Lues harus lebih baik dalam menjalin komunikasi, bekerjasama, mengenyampingkan emosional pribadi, gotong royong, dan mewujudkan sikap dan adat Gayo yang sebenarnya.

Mungkin saat ini terlihat sepele, tapi ini adalah hal yang serius. Ini mesti menjadi pemikiran bersama sebelum hal-hal mengerikan dan memalukan semakin banyak terjadi di negeri kita tercinta ini, ungkap Tgk. Jemarin.

“Kita semua bisa menjadi tokoh, saling mengingatkan ke jalan yang baik berarti anda sudah menjadi tokoh, minimal tokoh dalam lingkungan teman atau keluarga, karena itulah semua memiliki peran penting. Bagi mahasiswa misalnya, wajib menjelaskan bahayanya kegiatan sogok-menyogok baik dalam hal kehidupan sosial maupun Agama Islam, minimal untuk Ayah, Ibu dan saudara kandung di rumah,” terang Tgk. Jemarin mengakhiri. (Supri Ariu)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.