Redelong-LintasGayo.co : Acara seminar komite sekolah bertemakan “Membangun Kemitraan Strategis Antara Komite dan Sekolah” yang di laksanakan di Sulthan Café Kabupaten Bener Meriah, Kamis 2 Juni 2016, dengan melibatkan sekitar dua puluh lima komite dan Kepala sekolah. Acara ini di fasilitasi oleh Majelis Pendidikan Kabupaten Bener Meriah. Acara tersebut dibuka oleh Ketua komisioner MPD Bener Meriah yang di wakilkan oleh Wakil Ketua komisioner Ir Sarkati, selanjutnya kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Rendra.
Pada pembukaan wakil ketua MPD menyampaikan bahwa seminar ini akan membuka mata kita terutama Komite Sekolah dan sekolah bahwa dunia pendidikan bukan semata tanggung jawab sekolah atau dinas pendidikan akan tetapi orang tua, wali murid melalui komite sekolah harus berperan dalam upaya memperkuat palayanan pendidikan.
Beliau juga menepis bahwa kondisi pendidikan hari ini di Bener Meriah sangat memperihatinkan kalu berdasarkan hasil Ujian Kompetinsi Guru (UKG) salah satunya adalah bahwa 97,76 guru yang tidak meiliki kapasitas mengajar dan tidak faham apa materi yang mau di ajarkan, maka untuk membuktukan ini MPD Bener Meriah, ingin membuktikan hasil UKG tersebut, terutama memastikan apakah semua guru sudah mempunyai RPP, serta kelengkapan admisitrasi proses belajar mengajar. Majelis Pendidikan Daearah melakukan survey untuk memasikan kondisi ini sehingga hasilnya akan di sampaikan dalam bentk rekomendasi kepada Bupati dan DPRK Kabupaten Bener Meriah.
Pada selanjutnya kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, dalam sambutannya bahwa kemitraan ke depan antara Komite sekolah dan Sekolah harus di tingkat bahkan ada beberapa instansi harus bersinergi dalam mengupayakan peningkatan pelayanan pendidikan, seperti Majelis Adat Gayo (MAG), Dinas Syariat Islam, Majelis Pendidikan daerah (MPD). Hal yang menarik juga di sampaikan bahwa Kabupaten Bener Meriah sedang menggagasi jam sekolah di Bener Meriah hanya lima hari dengan menambah jam belajar hingga jam empat sore dengan semi Boarding School .
Bener Meriah Sekolah lima Hari
Kepala dinas menyampaikan, upaya memperkuat perubahan hari dan jam sekolah adalah akan di diskusikan dalam tahun ini juga, dengan menampung beberapa aspirasi kepala daerah, DPRK dan mitra dinas pendidikan serta tokoh-tokoh masyarakat, kenapa konsep ini muncul tentunya ini adalah salah satu upaya memperkuat kualitas pendidikan sehingga anak-anak lebih banyak memiliki jam di sekolah, maka ini akan mengurangi siswa untuk berbuat yang tidak di inginkan pasca sekolah seperti narkoba. “Menyangkut kurikulumnya akan seperti apa, program ini adalah salah satu mandate dari program pemerintah dalam meperkuat pendidikan agama, dengan ini minimal anak sekolah akan di bebankan membaca, atau menghafal ayat-ayat sebelum mereka pulang, atau anak-anak akan di arahkan meningkatkan kualitas keagamaan minimal mereka bias melaksanakan sholat dua kali di sekolah,” katanya.
Dalam kesempatan ini juga, kepala dinas pendidikan menyampaikan untuk mewujudkan kualitas pendidikan, mayarakat melalui komite harus bermitra terutama perbaikan dan peningkatan pelayanan, maka saya sangat menarik ketika hari ini Majelis Pendidikan Daerah melaksanakan kegiatan ini, maka dinas pendidikan adalah mitranya MPD dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan.
Selanjutnya sebagai narasumber dalam seminar ini adalah ada tokoh muda Bener Meriah, Fakhruddin, yang berpengalaman dalam pendampingan pendidikan dan melakukan beberapa inovasi dalam memperkuat komite sekolah di Kabupaten Bener Meriah, program ini pernah di lakukan melalui program Kinerja-USAID, dalam seminar ini beliau banyak membicarakan tentang peran dan Fungsi Komite Sekolah, dimana komite sekolah harus berperan aktif dalam mendorong meningkatan pelayanan, melihat dari peran dan fungsi komite sesuai dengan Per Mendinas No 004 tahun 2002 dan PP No 17 keterkaitan dengan peran dan fungsi komite sekolah. Beliau juga memperkuat peran komite bahkan bisa memberikan rekomendasi keterkaitan dengan managemen sekolah dan mengevaluasi kondisi sekolah.
Tokoh muda ini juga memperkuat beberapa argument yang di tanyakan oleh peserta seminar terutama menyangkut keberpihakan para pengambil kebijakan terhadap sekolah-sekolah yang terpencil seperti yang di sampaikan oleh kepala Sekolah Weh Resap dan Sekolah SD Rusip kecamatan Syiah Utama,. Upaya ke depan kondisi ini MPD bersama, dinas dan DPRK harus mempertimbangkan terutama menyangkut insentif dan penghargaan kepada sekolah dan guru.
Juga muncul pertanyaan dari kepala SMP I Timang Gajah, yang sempat mendapatkan kesempatan kunjungan belajar ke Provinsi Bali dan Jogja, beliau menyampaikan bahwa kami melakukan kunjungan ke SMP Negeri 8 Jogjakarta, dimana pada sekolah tersebut peran wali murid sangat menarik, dimana jam di luar sekolah mereka membayar beberapa gaji guru, bahakan terdapat beberapa fasilitas sekolah di bangun oleh wali murid.
Sebagai nara sumber kedua adalah Bapak Turham, S.Ag.M.Ag. lebih banyak membicarakan keterkaitan kemitraan antara Komite dan Sekolah dengan kajian Akademisi, dengan melihat apa yang menjadi peluang, atau memperkuat kemitraan anatara sekolah dan komite, sehingga dalam paparan beliau banyak menyampaikan peran sekolah untuk meningkatkan pelayanan tidak terlepas dari peran komite dan masyarakat. Melalui seminar ini juga beliau menyinggung masyarakat kita tidak lagi berpihak kepada pendidikan, juga pendidikan tidak lagi bermasyarakat, melihat kondisi kekinian harus ada upaya langkah atau solusi untuk menjadikan masyarakat peduli terhadap pendidikan.
Dengan antusias peserta yang tinggi bahkan peserta berharap kegiatan ini harus sering di laksanakan, bahakan semua kecamatan bias di lakukan, menyikapi pertanyaan ini Bapak wakil MPD Ir Sarkati mengatakan, sebenarnya kita bukan tidak mau, akan tetapi dengan keterbatasan anggaran MPD sehingga kita tidak bisa berbuat banyak, mudah-mudahan ini bias di oordinasikan dengan pemerintah yang penting komite bias bersama mendukung kegiatan ini.
Bapak Sarkati juga menyikapi langsung dari pertanyaan peserta dimana pada bulan ini juga MPD akan berupaya melakukan diskusi antara kepala Kampung dan Komite sekolah keterkaitan dengan pendidikan, sehingga masyarakat juga peduli.
(SP)





