Barakallahu laka : Nelayan ini Akhiri Masa Lajang, apa Istimewanya?

oleh

Maulita Winara MenikahAlhamdulillah, Sabtu 7 Mei 2016, seorang teman yang kami kenal sebagai sosok pembaharu olahraga di Kabupaten Aceh Tengah yang juga sebagai aktivis lingkungan dan aktivis kemanusian di Gayo, Maulita Winara resmi menyatukan hati melalui akad nikah, bersama wanita pilihannya Nova Arita, ST.

Melalui ikatan suci, Winara yang kesehariannya berprofesi sebagai nelayan di Danau Lut Tawar, resmi diikat oleh akad di Kota Medan, Sumatera Utara, dengan mempersunting wanita berdarah asli Gayo.

Catatan kami, Winara begitu dia biasa disapa adalah seorang sosok atlet di olahraga selam. Akhir-akhir ini dia juga didapuk sebagai pelatih olahraga selam di Aceh Tengah.

Sebelum bergabung dengan olahraga selam dibawah binaan POSSI Aceh Tengah, Winara merupakan anggota dari Gayo Diving Club (GDC).

Bersama GDC, Winara kerap menjadi aktivis lingkungan khususnya di Danau Lut Tawar dan aktivis kemanusiaan. Dia kerap ditunjuk sebagai leader dalam upaya penyelaman dan pemungutan sampah di dasar danau oleh Munawardi, ketua GDC, sebagai upaya mengkampanyekan kelestarian danau.

Bukan hanya itu, sebagai aktivis kemanusiaan dia juga kerap ditunjuk sebagi penyelam dalam upaya evakuasi korban tenggelam di Lut Tawar maupun korban hanyut di sungai. Melakukan aksinya, dia tanpa mengharap imbalan apapun, murni tugas kemanusian.

Winara (Paling Kanan) bersama anggota GDC lainnya, usai mengibarkan bendera Merah Putih di Ujung Baro, DLT, pada peringatan HUT RI beberapa tahun silam. (Foto : Dok LintasGayo.co)
Winara (Paling Kanan) bersama anggota GDC lainnya, usai mengibarkan bendera Merah Putih di Ujung Baro, DLT, pada peringatan HUT RI beberapa tahun silam. (Foto : Dok LintasGayo.co)

Tak hanya itu, Winara yang ahli bermain di air, juga ditunjuk sebagai salah seorang atlet Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Aceh Tengah. Beberapa waktu lalu, saat Kejurda Arung Jeram di Gayo Lues, Winara bersama rekannya berhasil menjadi juara 3 diajang tersebut, membuat olahraga ini, Aceh Tengah mulai disegani di Aceh bahkan nasional.

Winara yang harus berjuang sendiri dalam menopang kehidupannya, karena yatim piatu sejak dia beranjak dewasa, adalah sosok yang mendiri. Meski bergelut di dunia aktivis, kesehariannya bekerja sebagai nelayan, cukup untuk menopang kehidupannya sehari-hari.

Banyak kisah yang sudah kita lalu bersama, bagi kami Maulita Winara sudah merupakan sebagai saudara seperti dengan maupun serinen, begitu juga bagi rekan-rekan LG.co yang lain. Banyak yang ingin kami ceritakan tentang kebersamaan bersama Winara saat membujang, terlebih saat kalian berdua mensucikan kaki kedua orangtua kalian sebelum melangkah ke kursi pelaminan.

Do’a kami untuk kalian berdua :

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِيْ خَيْرٍ.

“Mudah-mudahan Allah memberkahimu, baik ketika senang maupun susah dan selalu mengumpulkan kamu berdua pada kebaikan.”

(Darmawan Masri)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.