Oleh : Rabudin Ramli, S.Pd
Merujuk kepada Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan (SNP) yang menyatakan bahwa setiap sekolah pada semua jenjang pendidikan harus memenuhi. Standar Nasional Pendidikan yang harus dipenuhi oleh tiap sekolah tersebut meliputi standar isi, proses, kompetensi lulusan, pendidik, tenaga kependidikan, sarana prasarana, pengelolaan, pembiayaan dan penilaian pendidikan. Dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 14 Tahun 2007 tentang Standar Proses untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan dalam pasal 1 bahwa Standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah mencakup perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran serta Permendikbud No 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum
Program Adiwiyata adalah salah satu program Kementerian Lingkungan Hidup dalam rangka mendorong terciptanya pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan hidup. Dalam program ini diharapkan setiap warga sekolah ikut terlibat dalam kegiatan sekolah menuju lingkungan yang sehat serta menghindari dampak lingkungan yang negatif. Dalam pelaksanaannya Kementerian Lingkungan Hidup bekerjasama dengan para stakeholders, menggulirkan Program Adiwiyata ini dengan harapan dapat mengajak warga sekolah melaksanakan proses belajar mengajar materi lingkungan hidup dan turut berpartisipasi melestarikan serta menjaga lingkungan hidup di sekolah dan sekitarnya. Kata ADIWIYATA berasal dari 2 kata Sansekerta”ADI”dan”WIYATA”.
ADI mempunyai makna: besar, agung, baik, ideal atau sempurna.WIYATA mempunyai makna: tempat dimana seseorang mendapatkan ilmu pengetahuan, norma dan etika dalam berkehidupan sosial. Bila kedua kata tersebut digabung, secara keseluruhan ADIWIYATA mempunyai pengertian atau makna : Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup kita dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan.
Tujuan Program Adiwiyata adalah menciptakan kondisi yang baik bagi sekolah untuk menjadi tempat pembelajaran dan penyadaran warga sekolah, sehingga dikemudian hari warga sekolah tersebut dapat turut bertanggungjawab dalam upaya-upaya penyelamatan lingkungan hidup dan pembangunan berkelanjutan. Kegiatan utama Program Adiwiyata adalah mewujudkan kelembagaan sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan bagi sekolah dasar dan menengah di Indonesia.
Program dan kegiatan yang dikembangkan harus berdasarkan norma-norma dasar dan berkehidupan yang meliputi antara lain:Kebersamaan, Keterbukaan, Kejujuran, Keadilan, dan Kelestarian Fungsi Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam.
A.Prinsip-prinsip Dasar Program Adiwiyata
1. Partisipatif:Komunitas sekolah terlibat dalam manajemen sekolah yang meliputi keseluruhan proses perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi sesuai tanggungjawab dan peran.
2. Berkelanjutan:Seluruh kegiatan harus dilakukan secara terencana dan terus menerus secara komprehensif
B.Keuntungan mengikuti Program Adiwiyata
Keuntungan yang diperoleh sekolah dalam mengikuti Program Adiwiyata adalah:
1. Meningkatkan efisiensi dalam pelaksanaan kegiatan operasional sekolah dan penggunaan berbagai sumber daya.
2. Meningkatkan penghematan sumber dana melalui pengurangan konsumsi berbagai sumber daya dan energi.
3. Meningkatkan kondisi belajar mengajar yang lebih nyaman dan kondusif bagi semua warga sekolah.
4. Menciptakan kondisi kebersamaan bagi semua warga sekolah.
5. Meningkatkan upaya menghindari berbagai resiko dampak lingkungan negatif dimasa yang akan datang.
6. Menjadi tempat pembelajaran bagi generasi muda tentang nilai- nilai pemeliharaan dan pengelolaan lingkungan hidup yang baik dan benar.
7. Mendapat penghargaan Adiwiyata.
Sekolah dan lingkungan merupakan satu kesatuan yang saling terikat, semakin asri lingkungan sekolah maka semakin nyamanlah perasaan siswa dan guru di dalam proses belajar mengajar, jadi secara tidak langsung lingkungan juga sangat berperan didalam meningkatkan mutu pendidikan. Sampah dan sekolah satu hal yang saling terkait, melalui program ini dinas pendidikan dan kebudayaan berkeinginan menanamkan tindakan kreatif dan efektif untuk menangani sampah melalui prinsip 3 R yaitu : Reduce (mengurangi), Reuse (memakai lagi) dan Recyle (mendaur ulang). Sehingga hal ini akan menjadi sebuah budaya positif di dalam diri siswa tentunya hal ini akan menular di lingkungan masyarakat secara umum. Di Tahun 2016 ini dinas Pendidikan dan Kebudayaan mencoba menanamkan nilai-nilai kecintaan pihak sekolah terhadap lingkungannya sendiri.
Dataran tinggi Gayo merupakan daerah yang sangat subur dan indah apalagi ditata dan didesain sedemikian rupa tidak menutup kemungkinan adiwiyata pendidikan yang berskala nasional akan dapat diraih oleh satuan pendidikan di dataran tinggi ini. Untuk menindaklanjuti hal tersebut tentunya hal ini kan menjadi sebuah keseriusan bersama maka dinas Pendidikan harus berupaya melaksanakan sebuah ajang perlombaan seleksi sekolah yang ramah akan lingkungan serta kreatifitas yang sangat mendukung terlaksananya perlombaan ini. Pada kegiatan ini tentunya sangat membutuhkan berbagai metoda dan teknik pengelolaan di satuan pendidikan di Gayo, karena disini manajemen kepemimpinan kepala sekolah juga sangat menentukan keberhasilan program ini di sekolah masing-masing, bagaimana upaya seorang pimpinan di satuan pendidikan memunculkan rasa di dalam diri warga sekolahnya, seperti rasa cinta dan memiliki, rasa tanggungjawab, rasa kekeluargaan dan rasa optimis untuk mendapatkan sesuatu yang terbaik, hal ini yang menjadi inti dari dilaksanakannya program adiwiyata ini. Tentunya tahapan-tahapan sosialisasi dan koordinasi terlebih dahulu dijalankan sehingga program ini dapat bersinergi dengan satuan pendidikan.
Dari pantauan yang sudah dilakukan untuk beberapa kabupaten yang ada seperti di Gayo Lues, Bener Meriah, Aceh Tengah dan Aceh Tenggara sudah ada will yang baik dalam upaya mendesain penataan lingkungan di sekolah namun program ini tentunya Dinas Pendidikan di masing-masing kabupaten harus melihat hal ini bukan suatu pilot projek akan tetapi hal ini merupakan suatu keharusan yang bersifat berkelanjutan demi meningkatkan mutu di daerah dataran tinggi ini. Bagaimana dengan program ini mampu mengugah kepedulian warga sekolah terhadap kondisi lingkungannya sendiri, sehingga muncul perbaikan-perbaikan dan penataan-penataan di satuan pendidikan sehingga peningkatan kualitas dan mutu pendidikan dengan sendirinya akan dapat tercapai. Semakin asri dan indah lingkungan di satuan pendidikan maka akan semakin nyaman warga belajar menghadapi proses pembelajaran di sekolah.
Tentunya hal ini saling terkait satu sama yang lainnya. Tentunya semua ini memerlukan dukungan semua pihak dalam yang berkompeten sehingga menghasilkan peningkatan yang lebih baik kedepannya di daerah dataran tinggi yang kita cintai ini. Insya Allah.
*Kasi SMP Disdikbud Kab. Gayo Lues





