Takengon-LintasGayo.co : Setelah menerapkan sistem bank sampah selama dua tahun, kini pemerintahan kampung Lot Kala telah mampu menampung produksi sampah hingga mencapai 1,5 ton sampah setiap bulannya.
Sampah-sampah ini berasal dari para warga yang menjual sampah-sampahnya di Bank Sampah yang terdapat dilingkungan kantor kelurahan Lot Kala. Keseluruhan sampah ini nantinya akan dipilah terlebih dahulu untuk dipergunakan sebagai bahan jadi pembuatan kerajinan tangan para ibu-ibu rumah tangga dan selebihnya dijual kembali kepada para pembeli barang bekas.
Jenis sampah-sampah inipun beragam, mulai dari koran, majalah, buku bekas, botol plastik, botol kaca hingga besi dan alumunium. Penghasilan dari bank sampah ini juga mendapat angka yang cukup fantastis, mulai dari kisaran harga empat hingga enam juta rupiah perbulannya.
Reje Lot Kala, Kurnia Gading beberapa waktu lalu mengatakan bahwa hasil dari penjualan sampah ini akan digunakan kembali sebagai danapengolahan kesejahteraan desa dan selebihnya dipergunakan untuk berbagai keperluan kantor kelurahan Lot Kala.
“Tujuan dari penerapan bank sampah ini selain membuat warga terbiasa mencintai lingkungan juga membantu meringankan beban dinas kebersihan dalam menangani masalah sampah yang semakin banyak di Aceh Tengah, dengan begitu kami telah membantu dinas terkait dalam meringankan setidaknya seribu lima ratus kilo sampah setiap bulannya dan menjaga kebersihan lingkungan kampung Lot Kala,” kata Kurnia Gading.
Partisipasi dan keantusiasan warga dalam mengikuti program bank sampah ini juga diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan ekonomi masyarakat dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun yang terpenting menurut Kurnia adalah imbas dari bank sampah dapat menjadikan lingkungan sekitar desa Lut Kala tetap bersih dan bebas sampah. Sehingga warga dapat tinggal dan hidup dilingkungan yang sehat dan nyaman.
(Diana Syahputri)