Besok, Syeikh Kamil dari Mesir, Penemu Metode Tahfidz Balita Sambangi Gayo

oleh
Dr. Kamil El Laboody. (foto : KMA-Mesir)
Dr.-Kamil-El-Laboody_KMA-Mesir
Dr. Kamil El Laboody dan keluarga. (foto :KMA Mesir)

SALAH seorang pakar Tahfidz Internasional dari Mesir penemu metode Tahfidz untuk balita dan ayah dari 3 Hafidz termuda dunia Syeikh Duktur Kamil El-Laboody dan anaknya Yazid (Pemecah Rekor Hafidz Cilik Internasional, anak dari Dr. Kamil El Laboudy) akan mengunjungi Kota Dingin Takengon dan Bener Meriah, besok Selasa, 26 April 2016.

Informasi ini diperoleh dari salah seorang anggota IKAT Aceh cabang Aceh Tengah Harun Usman, Lc.

“Insyaallah nanti malam Syeikh berangkat ke wilayah tengah, setelah melaksanakan beberapa agenda di Kota Banda Aceh“, ungkap Harun yang juga Kepala KUA Jagong Jeget. Senin, 25/4/2016.

Syeikh akan berbagi kiat-kiat dan metode dalam menghafal Al- Qur’an, rencananya Syeikh akan shalat Subuh berjamaah di Masjid Agung Ruhama’ Takengon, “semoga masyarakat kita menggunakan momentum ini, belajar langsung dengan beliau,” lanjut Harun.

Siapa sosok Dr. Kamil El-Laboody?
Mengutip web keluarga mahasiswa Aceh di Mesir, Syeikh Dr. Kamil El-Laboody lahir pada 4 Januari 1976 M bertepatan dengan 3 Muharram 1396 H, di sebuah kota kecil di Mesir yaitu Tanta. Ia menikah dengan seorang wanita shalihah yang juga berasal dari Tanta, Dr. Rasya Abdul Mun’in El-Gayyar.

Pada tahun 2000, mereka berdua merantau ke Jeddah dan berkerja sebagai dosen di Batterjee Medical College.

Dr. Kamil El-Laboody adalah seorang ayah yang memiliki 3 orang anak, 2 laki-laki dan 1 perempuan. Kedua anak laki-lakinya yaitu Tabarak Kamil el-laboody dan Yazid Tamamuddin el-laboody dinobatkan sebagai hafidz termuda di dunia yang mampu mengkhatamkan al-Quran pada usia 4,5 tahun.

Begitu juga dengan adik mereka, Zeenah el-laboody, ia berhasil menghafal Al-Quran dalam jangka waktu kurang dari 5 tahun.

Setelah dinobatkan sebagai hafidz termuda sedunia, banyak dari stasiun televisi menawarkan program talk show kepada Dr. Kamil beserta keluarga.

Dr. Kamil El Laboody. (foto : KMA-Mesir)
Dr. Kamil El Laboody.dan keluarga (foto : KMA-Mesir)

Di Saudi mereka tampil di stasiun Dalil, Iqra’,Al-Majd, Al-Su’udiyah, Al-Ula, Al-Khalijiyah dan Ar-Risalah. Di mesir mereka juga memenuhi undangan beberapa stasiun, seperti: ar-Rahmah, Al-Hafidz, Amjad, Driem, Al-Mihwar dan Al-Mishriyah Al-Fadhaiyyah.

Indonesia pun tak mau kalah, mereka juga diundang oleh ANTV, TVOne, dan MNCTV. Sedangkan di Somalia mereka tampil di Somalie3.

Dr.Kamil merupakan sosok ayah yang sangat bertanggung jawab. Ayah yang memberikan perhatian penuh terhadap orang yang berada di sekitar terutama anak-anaknya. Beliau berhasil mencetak generasi yang mampu mengguncangkan dunia.

Dalam sebuah channel televisi Arab Saudi ”Dalil” beliau berkata, ”Jika ayah dan ibu memperbaiki rumah tangga, maka rumah itu akan menjadi tenang tanpa masalah, anak akan belajar dari apa yang dilihat. Jika anak melihat orang tua berbohong, maka dia akan meniru berbohong. Jika mereka jujur, maka anak pun terbiasa dengan kejujuran”.

Saat ini proyek keluarga mereka berubah menjadi proyek umat Islam. proyek mencetak generasi yang mencintai Al-Quran dan menjaganya dalam dada. Hal ini telah terbukti dengan banyaknya halaqah-halaqah yang ia dirikan untuk anak-anak di berbagai Negara seperti: Mesir, Yaman, India, Saudi, Pakistan, Indonesia, Filipina dan sebagainya. Mereka semua berhasil mengkhatamkan hafalan Al-Quran lengkap selama 3,5 tahun, tidak ada yang melebihi 8 tahun.

“Proyek ini adalah proyek bersama. Jika anda melihat buah, maka jangan bertanya tentang pohon tempat buah itu, tetapi tanyalah siapa yang menanam benih. Kadang anda tahu dan kadang tidak,” ujar Dr, kamil dalam sebuah acara stasiun televisi saat diwawancara.

Keistiqamahan Dr. Kamil dan istrinya dalam segala hal terkhusus di dalam mendidik anak-anaknya sangatlah luar biasa. Padahal beliau beserta istrinya bukan dari kalangan intelektual lulusan ilmu agama, mereka berlatar belakang umum. Bahkan awalnya mereka bukanlah seorang hafidz/hafidzah, tapi beliau mampu menjadi hammalatul qur’an, menjadikan anak-anak mereka hafidz dan hafidzah.

Kesederhanaan istrinya pun menjadikan dirinya semakin mulia di hadapan manusia. Kekompakan mereka berdua dalam menjalankan visi dan misi ini membuahkan hasil yang sangat harum, di dunia dan akhirat. (RN)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.