
Pidie-LintasGayo.co: Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama dengan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) menggelar dialog dan pelatihan penanggulangan bahaya Radidikalisme dan Terorisme kepada ratusan santri, tokoh agama, serta pendidik se Kabupaten Pidie di SMK 2 Sigli, Kamis 14 April 2016.
Direktur Perlindungan Badan Nasional Penanggulangan Teroris (BNPT) Brigjen Pol H. Herwan Chaidir mengatakan, bahaya radikal dan teroris dapat muncul tiba-tiba persis seperti peristiwa munculnya G30-S PKI dulu.
“Ini perlu dicegah, karena gerakan radikalisme dan Terorisme mudah masuk kepada anak-anak. Itu sebabnya keluarga perlu memantau langsung aktifitas seperti ekstra kurikuler,” kata Brigjen Pol H. Herwan Chaidir saat menyampaikan materi pada dialog “Optimalisasi Peran Da’i Dalam Menanggalkan Paham Radikal dan Terorisme di Aceh”.
Sementara wakil Bupati Pidie Iriawan saat membuka pelatihan dan dialog tersebut menjelaskan, pelaksanaan pelatihan radikalisme dan terorisme sangat sesuai, karena wilayah Aceh merupakan daerah paling mudah untuk penyebaran radikalisme dan terorisme.
“Apalagi kelompok-kelompok yang menyebarkan ajaran radikal itu mengatasnamakan Islam. Ini perlu diwaspadai, bisa dimulai dari rumah dan lingkungan sendiri dengan ajaran-ajaran Islam yang benar,” kata Iriawan
Dijelaskan juga apabila pihak-pihak radikal di Indonesia, khususnya Aceh, saat ini memilki kemampuan dalam pengumpulan dana dan melakukan propaganda.
“Indikasi kemampuan mereka itu bisa dilihat dari banyaknya situs internet yang memuat hasutan,” katanya.
Hadir sebagai narasumber pada acara tersebut Ketua Badan Nasional Penanggulangan Teroris Drs. Brigjen Pol. H. Herwan Chaidir, Guru Besar UIN Jakarat Prof. Syahrin Harahap, dari Kajian Da’wah The Nusa Institute Mas’ud Halimi, Prof Yusni Sabi, serta Drs Mukhtar Ahmad. (tarina)