Sebait Puisi “Rembele” Fikar W Eda Yang Diingat

oleh

fikarTakengon-LintasGayo.co: Sungguh menyanyat hati, kala Bandara Rembele dicatat sejarah sebagai bandara nomor dua terbesar setelah Bandara Sultan Iskandar Muda, justru catatan puisi penyair Fikar W Eda menghilang, bahkan setelah dibaca sekali saat uji landasan Rembele, 22 April 2003, kata-katanya tidak terucap lagi.

Muhammad Syukri, seorang penulis dari Gayo, yang kala itu ikut acara uji landasan Rembele, menanyakan Fikar W Eda tentang puisi yang dibacakan kala itu.

“Fikar W Eda bilang, saya lupa. Tapi memeberikan sebuah catatan kepada panitia kala itu,” kata Muhammad Syukri.

Dijelaskan M Syukri, kemungkinan besar Fikar W Eda waktu itu menulis puisi disebuah kertas, lalu diberikan kepada panitia. Tapi memang saya yang memintanya untuk menulis puisi untuk rembele.

“Saya ingat sebait saja, terbanglah rakyat Gayo, kepakkan sayapmu,” kata Muhammad Syukri.

Fikar yang kala itu juga sebagai wartawan, berada di Takengon dalam rangka menghadiri uji landasan Bandara Rembele menggunakan pesawat CN 235. Kala itu Fikar diberi kesempatan membacakan puisi “Rembele” tersebut. (joe)

Comments

comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.