
Takengon-LintasGayo.co : Dalam rangka memperingati hari jadi SMA Negeri 4 Takengon, pihak sekolah kembali menggelar Fourta Ecspourgion sejak tanggal 9-11 Februari 2016.

Menurut Rahimawati selaku wakil kepala sekolah bidang kesiswaan kepada LintasGayo.co (11/2/2016), tema kearifan lokal berbeda tiap tahunnya, kali ini bertema Membangun Kearifan Lokal yang dipilih karena selama ini khususnya di beberapa jenis kesenian Gayo, mulai kehilangan identitas karena dikolaborasikan dengan kesenian dari budaya luar, misalnya saja tari kreasi Gayo yang kini sudah lebih variatif.
Oleh karena itu, terang Rahimawati, lomba tari tahun ini adalah lomba tari tradisional Gayo, begitu juga cabang lomba didong di tahun ini, sengaja mengambil tema legenda untuk mempertahankan pengetahuan para remaja untuk mengetahui keberadaan legenda khususnya yang berasal dari Gayo dan lomba cerdas-cermat yang dalam soal-soalnya ditambah dengan soal yang berkaitan dengan unsur kearifan lokal, hal ini dilakukan karena banyaknya remaja Gayo yang tidak lagi mengetahui dan memahami tutur, penggunaan bahasa atau istilah-istilah Gayo.
“Antusias pesertapun sangat meningkat dibandingkan dari tahun sebelumnya,” ungkapnya.

Rahimawati menambahkan bahwa jika tahun lalu ada 22 sekolah tetapi untuk tahun ini ada 27 sekolah tingkat SMP/MTS baik dari Takengon maupun Bener Meriah yang ikut serta, bahkan beberapa sekolah menganjurkan agar tahun depan Fourta Ecsporgion diadakan lebih cepat di bulan Desember setelah pelaksanaan ujian semester karena di bulan Februari sudah mendekati ujian nasional.
“Tujuan dari acara ini adalah untuk mengembangkan talenta-talenta siswa, khususnya dari Takengon dan Bener Meriah, meningkatkan rasa percaya diri mereka, karena selama ini kendala atau yang menjadi penyebab utama kekalahan siswa yang ikut lomba ke tingkat provinsi adalah kurangnya rasa percaya diri dan kurang berlatih. Maka semoga event ini bisa menjadi ajang untuk mengembangkan bakat mereka.” ungkapnya.
Cabang perlombaan yang variatif juga menjadi daya tarik acara ini, berdasar pada setiap siswa memiliki talenta atau minat yang berbeda, maka perlombaan pun dibagi dalam beberapa cabang yaitu lomba MTQ, Hifzil Qur’an, Tari tradisional Gayo, Didong, Putri cantik Berprestasi, vokal solo, story telling, Rangking 1, bola Volly, Futsal, cerdas-cermat pramuka dan cerdas cermat umum.
“Jika sebelumnya belum pernah, maka tahun ini kita mengadakan lomba debat bahasa Indonesia, karena sudah dua tahun ini ada lomba debat bahasa Indonesia di tingkat provinsi, melalui Fourta Ecspourgion ini kita pun mencoba untuk mengasah kemampuan dan keberanian siswa dalam mengemukakan pendapatnya.” Tutup Rahima.
Acara yang berlangsung meriah dalam tiga hari ini, rencananya akan ditutup pada hari Sabtu mendatang (13/2/2016) sekalisgus pengumuman dan pembagian hadiah bagi para pemenang. (Zuliana Ibrahim)
