
Blangrakal-LintasGayo.co : Dalam rangka menyambut pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang akan dimulai pada bulan Mei mendatang, Pondok Pesantren Terpadu Nurul Islam Blang Rakal Kecamatan Pintu Rime Gayo Kabupaten Bener Meriah selama 2 hari, 3-4 Februari 2016 mengadakan Tes Uji Kemampuan (TUK) yang diikuti 176 peserta dari 3 sekolah di kecamatan Pintu Rime Gayo diantaranya MTS Nurul Islam, MAS Nurul Islam dan SMP 4 Pintu Rime Gayo.
Tujuan diadakan TUK ini dijelaskan ketua panitia, Junaidi, Kamis 4 Februari 2016 agar para santri dan siswa sudah memiliki pengalaman yang cukup untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan dari ujian akhir tersebut.
“Saya berharap agar anak-anak jangan grogi atau takut ketika mengikuti ujian, dan mereka punya pengalaman dalam TUK ini, supaya kelak pengalaman tersebut bisa digunakan untuk menjawab UN nanti,” harap Junaidi.
Selain itu, katanya juga untuk mengetahui apakah para santri dan siswa sudah menguasai bidang pelajaran atau belum, sehingga hal ini dapat memudahkan para guru untuk menyampaikan kepada orang tua bahwa peserta didik sudah dinggap mampu atau belum dalam penguasaannya.
Sementara Kepala Kementrian Agama Bener Meriah, Drs. H. Ridwan Qari dalam upacara gabungan sekaligus pembukaan acara menyatakan walaupun UN tidak lagi menjadi penentu kelulusan, namun setidaknya sekolah-sekolah harus tetap komitmen dalam mengasah ilmu pengetahuan baik pengetahuan di bidang kecerdasan intelektual maupun kecerdasan emosional, sehingga generasi di Gayo dapat bersaing dan berwawasan lebih luas.
Selain itu dia juga menyampaikan bahwa TUK secara kognitif tentang penguasaan materi pembelajaran itu juga penting, karena dapat menjadi patokan bagi santri dan siswa agar dapat menjadi diri sendiri.
Ridwan juga berharap agar anak-anak tidak latah dalam mengikuti keberhasilan orang lain, salah satu caranya adalah dengan mengikuti TUK ini.
“Dengan orientasi yang kita sebutkan tadi, ini bukan lagi TUK dalam konteks bagaimana anak-anak lulus, ya menguji kemampuan bagaimana dia lulus berdasarkan hasil UN, karena sekarang UN kita tidak lagi seratus persen menentukan bagaimana kelulusan anak-anak. Tetapi bagi saya TUK sangat penting untuk menentukan minat. Mudah-mudahan ini yang perlu supaya anak-anak kita tidak salah,” kata Ridwan Qari kepada LintasGayo.co di Pontren Nurul Islam.
Sebab, katanya lagi, kadang-kadang masyarakat ini suka latah. “Umpamanya ketika anak lain berhasil menjadi pilot, maka orang tuanya menekankan agar anaknya harus menjadi seorang pilot juga. Padahal didunia luar anak-anak itu sudah diuji bakatnya untuk menjadi seperti apa dia seharusnya, dia tidak bisa harus selalu mengikuti kemauan orang lain, tapi dia harus menjadi dirinya sendiri untuk menemukan jati dirinya”, papar Ridwan Qari. (Diana Syahputri)