
Lhokseumawe, Lintasgayo.co : Badan Pendidikan dan Latihan Kementrian Pertahanan Republik Indonesia (Kemhan RI) bekerjasama dengan Pertamina Arun Gas (PAG) mengadakan Pendidikan Latihan (Diklat) Bela Negara di Stadion PAG Batuphat Timur, Kecamatan Muara Satu, Kota Lhokseumawe.
Acara yang digelar sejak 18 hingga 20 Januari dan diikuti oleh seratus kader pemuda warga pemukiman Muara Satu ini secara resmi dibuka oleh (Kabadiklat Kemhan RI) Mayjen TNI Hartind Asrin, didampingi Direktur Utama Pertamina Arun Gas (PAG) Teuku Khaidir pada Senin pagi (18/01/16).
Dalam sambutannya Mayjen TNI Hartin Asrin mengatakan, bedasarkan analisis, setiap negara berpotensi menghadapi ancaman baik dari militer, non militer dan hibrida (hybrid warfare), serta ancaman gabungan militer dan non militer sebagai dampak dari kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi komunikasi dan informasi.
Persepsi ancaman militer bagi Indonesia yang cinta damai dan lebih mencintai kemerdekaannya, merupakan ancaman “belum nyata”. Sementera non militer dikategorikan sebagai ancaman nyata. Ancaman belum nyata adalah konflik terbuka atau perang konvensional dengan mengunakan kekuatan alusista antar negara, yang kemungkinannya sangat kecil terjadi di Indonesia.
“Sedangkan ancaman nyata yang sewaktu-waktu terjadi dan sedang kita hadapi saat ini sangat berpengaruh terhadap ketahanan nasional seperti terorisme dan redikalisme, separatis, bencana alam, pelangaran perbatasan, perompakan dan pencurian sumber daya alam, wabah penyakit, perang sebar dan intelijen serta pengedaran penyalahgunaan narkoba,” kata Mayjen TNI Hartind.
Menyingkapi hal tersebut, kata Mayjen TNI Hartind, maka harus dilakukan langkah-langkah antisipatif seperti menyiapkan SDM, sehingga akan dapat mengatasi berbagai ancaman baik dalam maupun dari luar negeri.
Diklat Kader Bela Negara ini bertujuan membekali para peserta tentang pengetahuan, keterampilan, dan sikap prilaku untuk menanamkan nilai-nilai yang dititikberatkan pada sasaran yang ingin dicapai.
“Saya berpesan, agar para peserta dapat mengikuti semua intruksi yang disampaikan oleh pelatih, dan jadikan diri pribadi sebagai insan perubahan dengan membuka diri dan bisa bekerjasama antara satu dengan lainnya,” kata Mayjen TNI Hartind.
Dalam upacara pembukaan pelatihan Bela Negara tersebut, turut hadir Danrem 011/Lilawangsa, Kolonel Inf Dedy Agus Purwanto, SH, Danlanal Lhokseumawe Kolonel Mars Nasruddin, Asisten II Sekdakab Aceh Utara Abdul Aziz, Asisten II Setdako Lhokseumawe M. Rizal, Kabag Humas Pemkab Aceh Utara, dan Ketua PMI Aceh Utara Ismed Nur AJ. Hasan.(SP)