
Banda Aceh-LintasGayo.co : Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Aceh mempertanyakan peran pemuda dalam pembangunan Aceh pada diskusi dengan unsur Pemerintah Aceh yang diwakili sejumlah Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) di Media Centre, Biro Humas Setda Aceh, Kamis (14/1/2016).
Menurut Ketua KAMMI Aceh Darliz Aziz, Aceh ibarat sebuah rumah yang di dalamnya terdapat ayah, ibu, anak, abang, adik, dan anggota keluarga lainnya. Mereka semua harus terlibat dalam membangun keluarganya. Pemerintah Aceh harus memberi ruang yang lebih besar bagi para pemuda dan melibatkan mereka dalam pembangunan ekonomi, sosial, kebudayaan, dan Politik.
“Pemuda harus dilibatkan sebagai mitra strategis dalam membangun Aceh, menghadapi peluang dan tantangan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), menepis isu miring tentang pelaksanaan Syariat Islam di Aceh, dan juga ketika Aceh dilanda bencana,” kata Dariz yang didampingi Sekjend KAMMI Agus Fajri, Ketua Kebijakan Publik Tuanku Muhammad, dan para aktivis KAMMI lainnya.
Sebelum sesi dialog dimulai, Kepala Biro Humas Setda Aceh Frans Delian, SSTP, MSi, meminta kepada semua unsur SKPA yang hadir untuk memberikan gambaran apa yang sudah, yang sedang, dan yang akan dilaksanakan masing-masing SKPA , sekaligus memberikan gambaran tentang pelibatan pemuda di masa mendatang.
Frans mengaku bangga terhadap KAMMI yang mulai membangun dialektika diskusi dengan jajaran Pemerintah Aceh, dan berjanji akan selalu bersedia memfasilitasi berbagai diskusi demi pembangunan Aceh yang lebih baik.
“Saya tidak anti demonstrasi sebagai salah satu medium aspirasi, namun dialog seperti ini lebih elegan dan produktif daripada aksi demostrasi yang cenderong monolog. Diskusi membuka ruang bagi kita saling berbagi dan berkonstribusi pemikiran untuk Aceh yang lebih baik,” ajak Frans Dellian.
Menanggapi sejumlah pertanyaan yang dilontar para aktivis KAMMI, pemandu diskusi Saifullah Abdulgani, Kepala Hubungan Media dan Penyiaran, Humas Setda Aceh, memberikan kesempatan kepada perwakilan SKPA untuk memberikan klarifikasi terhadap hal-hal yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Sekretaris Badan Investasi Aceh, Zulkarnaini, SE, Sekretaris Dinas Perindustrian dan Perdagangan Aceh, Mutiin, SIP, Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Aceh, Hamdizal, Kepala Bagian Pendidikan Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Setda Aceh, Khudri, Kepala Bidang Pemasaran Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Aceh, Ramadhani, perwakilan dari Badan Kesbangpol dan Linmas Aceh, Marwan, anggota Tim Puspelkessos Dinas Sosial Aceh, Vici Yulian, dan sejumlah pejabat di lingkungan Setda Aceh. (riadi-humasaceh | Kh)