Pangkapinang-LintasGayo.co : Aceh kembali menambah koleksi medali pada hari keempat perhelatan ajang Pekan olahraga wilayah (Porwil) Sumatera IX 2015 di Kepulaua Bangka Belitung. Adalah cabang renang yang pada hari pertama langsung menyabet empat medali.
Sementara di cabang pencak silat, lima dari delapan pesilat Aceh berhasil melaju ke babak final pada pertandingan hari keempat Pekan olahraga wilayah (Porwil) Sumatera IX, di Pangkapinang, Provinsi Kepaulauan Bangka Belitung.
Kelima pesilat ini sukses menghentikan laju lawan-lawannya bertanding di Gedung Serbaguna STMIK Atma Luhur, Pangkalpinang, Senin 16 November 2015. Hasil ini menjadi ulangan prestasi pesilat Aceh seperti di Porwil VIII Batam, 2011 lalu dari sisi menempatkan atletnya di final. “Porwil sebelumnya juga lima atlet di final, tapi hanya satu emas,” ujar Yusri, salah seorang pelatih pencak silat Aceh di Porwil IX Sumatera.
Kelima pesilat yang melaju ke final adalah, Dewi Hujjah Wulandari di kelas A putri yang menang atas Cori Mita dari Sumatera Barat (Sumbar). Kemudian Misran yang turun di kelas C putra menyusul langkah Wulan ke final dengan mengalahkan Shapiral E juga dari Sumbar.
Pesilat ketiga Aceh yang melangkah ke final adalah Maulita di kelas C putri usai menaklukkan pesilat tuan rumah, Robiatul Adawiyah dari Bangka Belitung. Lalu Uswatur Ridha di kelas E putra menang atas Arif Setiawan dari Lampung. “Ridha memang teknik dengan Arif,” kata Maimun, Kepala pelatih silat Aceh.
Pesilat kelima berhasil masuk babak final adalah Runi Veronica di kelas F putri. Di semifinal dia mengalahkan Riski Melisa asal Kepulauan Riau.
Sedangkan tiga pesilat yang gagal menembus final adalah Yulia Tirta Suana usai dikalahkan Suci Wulandari dari Sumbar yang turun di kelas B putri. Tri Wandi E kelas F putra juga gagal usai ditaklukkan pesilat Sumbar, Ridha Ari. Pesilat ketiga, Bayu Suria kalah dari Agung Subarkah asal Sumatera Selatan. Untuk meraih tiket PON ketiganya akan tampil besok, Selasa 17 November 2015 pada partai terakhir untuk meraih perunggu.
Renang sabet empat medali
Perolehan medali Aceh di Pekan olahraga wilayah (Porwil) Sumatera IX 2015 kembali bertambah. Kali ini cabang renang sukses menyabet empat medali, yaitu satu emas, satu perak dan dua perunggu.
“Medali emas diraih oleh Guntur di nomor gaya punggung 100 meter,” kata DR. Hajidin, M.Pd, Ketua Harian Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PASI) Aceh, saat ditemui di arena Kolam Renang Loka Tirtra, Sungai Liat, Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulaian Bangka Belitung.
Guntur mendapatkan medali emas dengan catatan waktu 1.00.25 detik.
Sedangkan medali perak dipersembahkan oleh Gilbert Garcia di nomor bebas putra, dengan catatan waktu 4.21.00 detik. Dan medali perunggu oleh Giorgina Garcia di nomor 400 meter gaya bebas putri dengan catatan waktu 5.15.56 detik, serta Vanesa Vebian di nomor 100 meter gaya dada dengan catatan waktu 1.24.50 detik.
“Kita (Aceh) mengikutkan tujuh atlet pada Porwil kali ini,” kata DR. Hajidin. Empat lak-laki dan tiga perempuan. Ia juga menambahkan, harapan untuk meraih medali emas masih terbuka lebar di pertandingan yang akan dilangsungkan besok, Selasa 17 November.
Harapan itu disandangkan kepada Guntur yang akan kembali turun di nomor 200 meter gaya punggung. Selain guntur, ketujuh perenang Aceh lainnya juga akan kembali bertanding besok di berbagai nomor.
Sepakbola tambah kemenangan
Meski akhirnya menang dengan skor 2-1, tim sepakbola Aceh dipaksa kerja keras oleh Kepulauan Riau dalam lanjutan babak penyisihan cabang sepakbola Porwil IX Sumatra di Stadion Mini Orom, Sungailiat, Bangka Belitung. Seperti dua laga sebelumnya, Aceh selalu dominan dalam penguasaan bola, hanya saja finishing akhir yang selalu tumpul di depan gawang lawan.
Kendati menguasai permainan dan berhasil mengurung pertahanan Kepri, namun Miftahul Hamdi dkk tetap tidak bisa membobol gawang lawanb. Apalagi pemain Kepri, yang dilatih Yoni MR lebih banyak bermain bertahan.
Rapatnya pertahanan yang digalang Rismar Ardianto, nyaris membuat frustasi Fitra Ridwan, Zulfiandi, Syafrizal dkk. Asyik menyerang dengan berusaha membongkar pertahanan, membuat pemain bawah lengah. Akibatnya, gawang Aceh yang dikawal Rahmanuddin bobol pada menit ke 27 oleh Nurul Ramadhan. Skor 0-1 bertahan hingga babak pertama usai.
Babak kedua, Aceh yang tertinggal satu angka kembali memperagakan permainan dari kaki ke kaki yang mendapat applaus penonton. Tepat satu jam permainan, Saifuddin sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1.
Sembilan menit kemudian Jamil Khairil berhasil mengubah angka menjadi 2-1. Gol ini terjadi tak lepas dari kepiawaian Fitra Ridwan yang mendorong bola free kick ke muka gawang. Skor 2-1 bertahan hingga babak kedua usai.
Besok, Selasa 17 November, Andri Mulyadi, Faumi Syahreza dkk kembali akan berlaga menghadapi Riau di tempat yang sama. “Kita bersyukur pemain bisa keluar dari tekanan dan menang,” kata pelatih Aceh, Jessi Mustamu.
“Peluang kita tetap ada, untuk hadapi pertandingan terakhir lawan Riau kita recovery pemain,” kata Jessi yang didampingi Jaguar Ilyas, Sulaiman Romario dan Sisgiardi.
Basket juara grup
Di cabang basket, kemenangan yang ketiga berhasil diraih oleh pemain Aceh usai mengalahkan Lampung. Tim asuhan DR. Lukman Hasibuan ini benar-benar tak memberikan sedikit pun peluang kepada lawan mereka. Praktis, empat quarter berturut-turut Aceh menguasai catatan di papan skor, dengan angka 58:22 di quarter pertama.
Di quater kedua, Lampung bahkan tak mampu memperoleh satu angka pun. Pada quarter ketiga, skor menjadi 83:34, dan di quater ketiga Aceh menutup kemenangan sempurna dengan angka 103:47.
“Terimakasih atas dukungan para sporter,” kata DR. Lukman. Sejumlah official Aceh memang tampak bersemangat mendukung tim basket Porwil Aceh. Bahkan ada warga Aceh yang menetap di Pangkalpinang datang langsung membawa seluruh keluarganya untuk mendukung tim basket.
Sementara di cabang lain, pertandingan masih terus berlanjut. Di cabang biliar, satu pebiliar Aceh berhasil masuk ke babak final. Begitu juga di cabang catur, sejumlah nomor pertandingan masih terus berlanjut. “Untuk cabang kita optimis akan mereaih beberapa emas di beberapa nomor klasik,” kata Said Zulhasri, dari Monev tim Catur Aceh.
Untuk cabang sepak takraw, Aceh baru mulai bertanding besok hari, Selasa 17 November.
Perolehan sementara medali Aceh sejauh ini adalah empat medali emas, lima perak dan enam perunggu.[]