
Lumut-LintasGayo.co : Harga komoditi Kapulaga turun drastis, petani di kampung Lumut Kecamatan Linge Aceh Tengah mengeluh. “Biasanya harga Kapulaga mencapai Rp.50 ribu perkilogramnya namun beberapa hari ini hanya Rp.30 ribu dibeli dari petani oleh pedagang pengumpul,” ungkap Ibrahim, warga Lumut, Minggu 8 November 2015.
Dikatakan, memang komoditi tersebut bukan sumber penghasilan utama warga setempat, namun sangat membantu menopang perekonomian warga kampung yang sempat melejit karena Giok Lumut tersebut.
Selain itu, kata Ibrahim, soal Kapulaga belum mendapat perhatian dari pihak pemerintah, warga bercocok tanam tanpa bimbingan, berbeda dengan sektor lain, terutama ternak sapi Bali di kawasan tersebut. Pemerintah Aceh Tengah konsen membangun kawasan peternakan Ketapang 1 dan Ketapang 2 dan sedang merencanakan Ketapang 3.
“Kami berharap ada campur tangan pemerintah seperti halnya peternakan sapi Bali, agar komoditi Kapulaga didaerah ini lebih baik kedepannya,” harap Ibrahim.
Kapulaga merupakan jenis rempah-rempah dari keluarga Jahe-jahean, biasa digunakan untuk masakan tertentu dan juga untuk campuran jamu atau obat-obatan herbal tradisional. (Kh)