Soreang-LintasGayo.co : Lima petarung Aceh dipastikan lolos ke babak semifinal Kejuaran Tarung Derajat, Prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra-PON) XIX 2015, yang berlangsung di Gedung Olah Raga (GOR) Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Sabtu 24 Oktober 2015. Kejuaraan yang diikuti oleh petarung dari 23 provinsi seluruh Indonesia ini telah berlangsung sejak 20 Oktober lalu.
Pada kejuaraan Tarung Derajat Pra-PON Bandung 2015 ini, Aceh mengirimkan 18 petarung yang berlaga di 14 kelas, termasuk seni bergerak beregu, dan seni bergerak rangger. Dengan Pelatih Utama Yanyan Rahmat, Pelatih Kepala Rajali, serta pelatih lainnya Rahmat Syah, Azman Fauza, dan M Fahriza.
“Untuk kelas beregu (hasilnya) akan diumumkan besok,” kata Yanyan.
Para petarung yang berhasil masuk ke babak semifinal terdiri atas tiga petarung laki-laki, dan dua petarung perempuan. Mereka adalah, Suhermansyah di kelas 55,1-58 kg yang unggul atas lawannya dari Papua atas nama Melga dengan skor 3-0. Kemudian Ali Akbar di kelas 61,1-64 Kg, menang melawan Paul B yang juga dari Papua dengan skor 3-0. Dan Kandar Hasan di kelas 67,1- 70 Kg yang sukses merebut tiket semifinal usai mengalahkan petarung atas nama Murdani dari Nusa Tenggara Barat, juga dengan skor telak 3-0.
Sementara di kategori Putri, petarung Aceh yang masuk ke semifinal adalah Yuni Ari Kusna Kelas 62,1-66 Kg yang menang atas Heti Nurhayati dari Jawa Timur dengan skor 2-1, dan Lailatul Qadri di Kelas 54,1-58 Kg menang melawan Lilik Pratama Marida dari Kalimantan Barat dengan skor 2-1. Sementara dua petarung lainnya yang memiliki kesempatan untuk masuk ke babak semifinal pada pertarungan playoff gagal menoreh kemenangan.
Kelima petarung Aceh yang lolos ke semifinal akan segera melakoni laga esok hari, Minggu 24 Oktober 2015. Petarung yang lolos ke final juga akan bertarung memperebutkan medali emas pada hari yang sama. “Besok hari terakhir kejuaraan. Mudah-mudahan kita (Aceh) bisa bisa meraih banyak medali,” kata Rajali.
Kejuaraan Tarung Derajat Pra-PON XIX 2015 yang di Bandung kali ini berjalan ketat. Hampir seluruh pertarungan berlangsung sengit, beberapa petarung bahkan mengalami cidera.(*)
