Banda Aceh-LintasGayo.co: Tari Perempuan Berjangkat Utem dan kelompok musik Segapa Etnis asal Takengon, Aceh Tengah tampil energik pada acara Kemilau Tanoh Gayo dan Alas di Taman Ratu Safiatuddin, Sabtu 17 Oktober 2015 malam.
Penampilan Tari Berjangkat Utem yang dimainkan Sanggar Renggali pimpinan Aga Gayo menyuguhkan tari garapan yang berkisah tentang seorang perempuan tua yang bekerja membawa kayu bakar yang diikatkan ke pinggul dan merupakan cara perempuan pekerja di Tanah Gayo. Tarian tersebut diambil dari kisah buku novel Perempuan Berjangkat Utem karya seniman Gayo Salman Yoga.
Sementara dari Alas ditampilkan tarian Bekhu Dihe, tarian trtadisi yang ditareikan oleh kaum perempuan.
Pada penampilan penutup kelompok musik Segapa Etnis berhasil menghentak Ratu Safiuatuddin dengan tiga buah lagu tradisi Gayo. Bukan hanya itu, kelompok ini juga membawa alat musik bambu teganing dan gegedem yang merupakan alat musik tradisi Gayo, dan pada lagu pembukaan dipadu antara musik tradisi, alat musik modern, vokal, dan tarian Guel, sebuah tarian khas masyarakat Gayo.
Kegiatan tersebut nyaris “cedera” setelah dipertengahan acara kelompok musik binaan Taman Budaya Aceh Mandaya Band tampil membawakan lagu-lagu dangdut koplo, salah satu lagunya berjudul “Gadis atau Janda” yang diikuti dengan gerakan beberapa penonton ke depan panggung. Musik ini sekaligus dikecam penonton lantaran sangat berseberangan dengan tema Acara.





