Redelong-LintasGayo.co : Ternyata kawasan central yang letaknya di kaki gunung berapi Burni Telong, dulunya pemukiman penduduk. Demikian disampaikan, Kepala Kampung Karang Rejo, Sarjani.
Hal itu disampaikan, ketika dirinya bersama lima kepala kampung lainnya berinisiatif mensurvey air bersih yang dipergunakan warga enam kampung tersebut, Selasa 15 September 2015.
“Bukti dari daerah itu pemukiman penduduk, ada salah seorang warga saya yang lahir disitu,” kata Sarjani.
Dikatakannya sebelum PT. THL menguasai lahan ini, masih banyak tumbuh pohon pinus yang kemudian di klaim menjadi kawasan hutan produksi. “Namun sangat mengherankan, itu kan kawasan hutan lindung kenapa dapat dikuasai oleh pihak ketiga,” kata Sarjani.
Sementara kepala Kampung Paya Gajah M. Ali dalam kesempatan itu mengatakan tujuan dari enam kepala kampung mensurvey kawasan Burni Telong untuk melihat lebih dekat kondisi hutan yang menjadi sumber air bersih di kawasan tersebut.
“Setelah kita melihat dilapangan ternyata kawasan tersebut sudah sangat mengkhawatirkan karena telah banyak masyarakat menanam tanaman hortikultura yang penuh dengan zat kimia, hal ini jelas mencemari air yang dikonsumsi masyarakat,” katanya.
Untuk itu Ali berharap agar pemerintah segera mengatasi dan mencari sulosi agar kawasan terebut dapat tubuh hijau kembali. “Lita berharap pemerintah tegas untuk kemaslahatan ummat,” pintanya.
Seperti diketahui, aliran sungai Wih Gile, Bandar Lampahan, yang beberapa waktu lalu meluap disertai material batu, juga berhulu di Burni Telong.
(Man | DM)
