Sekretaris Komisi II DPRA Minta Distan Gayo Lues Bentuk Desa Mandiri Benih

oleh

Muhammad AmruBlangkejeren-LintasGayo.co : Sekretaris Komisi II DPRA, Muhammad Amru meminta Dinas Pertanian Tanaman Pangan Peternakan dan Perikanan Kabupaten Gayo Lues membentuk Desa Mandiri Benih guna mendukung program swasembada pangan nasional khususnya pengembangan padi di Gayo Lues

“Saya ingin musim tanam tahun depan Gayo Lues sudah bisa memenuhi sendiri kebutuhan bibit padinya, karena bila membawa benih dari luar masih perlu waktu adaptasi benih dan tak jarang hasilnya kurang memuaskan,” kata Amru usai menghadiri acara panen raya padi di Desa Badak Kecamatan Dabun Helang Sabtu (5/9) lalu .

Amru hadir pada acara tersebut bersama Kepala Bappeda Aceh, Prof. Abubakar Karim dan para Pejabat dari Dinas Pertanian Aceh, sedang dari Gayo Lues hadir Bupati Gayo Lues dan Forpimda serta para kepala SKPK.

“Sangat memprihatinkan saat ini dimana Gayo Lues tidak lagi mampu mencukupi kebutuhan pangan dari hasil produksi sendiri, setiap bulan berton-ton beras didatangkan dari daerah lain, padahal pada dekade dibawah tahun 90-an daerah ini termasuk daerah yang hasil padinya surplus sehingga kita mampu mengisi kebutuhan beras ke Aceh Tengah kala itu,” kata politisi Partai Aceh ini.

“Ini tugas berat Distan Gayo Lues dan juga Distan Aceh, lakukan segera langkah-langkah efesien dan efektif agar dataran tinggi Gayo ini kembali bisa memenuhi kebutuhan beras sendiri,” timpalnya, sambil menambahkan agar program pemenuhan bibit secara mandiri segera dilakukan.

Sementara itul Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan Peternakan dan Perikanan Gayo Lues, Nopal menyambut baik dan menyatakan siap menjalankan program tersebut.

“Tahun ini kami akan menyiapkan 20 hektar lahan untuk demplot pembenihan bibit mandiri di Gayo Lues,” ungkapnya didepan kepala Bappeda Aceh.

“Ini merupakan langkah terobosan untuk mengoptimalkan produksi pertanian terutama padi di Kabupaten Gayo Lues, oleh karena itu kami semaksimal mungkin agar program ini bisa diwujudkan bersama-sama dalam waktu dekat ini,” tambah Noval.

Dijelaskan Gayo Lues memiliki sekitar 7.000 ha lahan persawahan dengan kebutuhan bibit rata-rata sekitar 25 kg/ha. Andai 20 ha demplot benih ini dapat terealisasi dengan produksi rata-rata 3 ton/ ha, maka 50 persen kebutuhan benih daerah ini akan terpenuhi pada tahun pertama. Dan selanjutnya, bila musim tanam benih dilakukan dua kali setahun dipastikan pada tahun kedua Gayo Lues sudah mandiri benih.

Kepala Bappeda Aceh, Prof. Abubakar Karim menanggapi dengan serius wacana Program ini. “Sangat mengapresiasi program yang digagas oleh komisi II DPRA dan para pihak terkait, dan kita upayakan dalam waktu dekat kita akan cover program ini secara proporsional. Intinya kita sangat mendukung,” papar guru besar tersebut yang juga merupakan putra Gayo Lues.

(Ril/Darmawan)

Comments

comments

No More Posts Available.

No more pages to load.