Takengon-LintasGayo.co : Gayo memiliki kekayaan sejarah, bahasa, dan budaya yang luar biasa. Salah satunya, tentang peri mestike. “Peri mestika Gayo kaya sekali. Nilai keluhurannya juga sangat tinggi,” kata Joni MN, Dosen STAIN Gajah Putih, Rabu (2/9/2015).
Temuan itu didapat Joni setelah meneliti peri mestike yang merupakan penelitian disertasi untuk menyelesaikan Doktornya di Universitas Negeri Surakarta (UNS). Dilanjutkannya, kesopansantunan dan kerja sama Gayo akan melahirkan teori sopan-santun dan kerja sama. Hebatnya lagi, hasil kajian tersebut telah di Jurnal Internasional, International Journal of Linguistics ijl.macrothink.org.
“Alhamdulillah tulisan kami, saya dengan Prof. Dr Joko Nurkamto, M.Pd (Promotor) sudah diterima dan sudah dinilai International Journal of Linguistics, Vol. 7, No. 3, August 2015,” sebut Joni bersemangat.
Tulisan tersebut, jelas Joni, merupakan kajian peri mestika pertama yang mengkaji secara khusus tentang makna dalam kajian “pragmatik dan etnopragmtik” dan dimasukan ke dalam jurnal. “Ini sangat istimewa sekali. Alhamdulillah, akhirnya bisa dimuat di jurnal internasional,” sebut pimpinan Yayasan Pendidikan Prima Takengon tersebut.
Sejauh ini, Joni tercatat sebagai Dosen STAIN Gajah Putih yang paling produktif menulis dan sudah menerbitkan beberapa buku, diantaranya Tinotes (2008), BE and BUT (2008), Filsafat Daya Bahasa Gayo (2014), Sopan dan Santun (Berbicara Baik&Baik itu Indah: Kajian Gayo Pragmatik (2014), Micro Teaching untuk Guru dan Mahasiswa (2013; edisi revisi 2014), dan menerjemahkan buku Antologi Puisi PASA ke dalam bahasa Inggris (2012). (FA)